:: Abstract List ::

Page 6 (data 151 to 180 of 188) | Displayed ini 30 data/page << PREV
1 2 3 4 5 6 7 NEXT >>
151 |
Sains dan Teknologi |
ABS-185 |
Pelatihan Pemanfaatan Energi-Matahari sebagai Sumber Energi Alternatif bagi Masyarakat Desa Pantai Sederhana Kecamatan Muaragembong Bekasi JAWA BARAT Wisnu Djatmiko- Arum Setyowati- Rusmono- Cindy N. Trilia- Asy S. Sajidah
Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Jakarta
Abstract
Pantai Sederhana adalah sebuah desa yang salah-satu sisinya berbatasan dengan Pantai Utara Jawa (sisi Barat) yang luas 13,8Km2 dan secara administrasi masuk dalam wilayah Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Area desa Pantai Sederhana, didominasi oleh hutan-lindung, tambak-udang, dan sisa area lainnya digunakan sebagai wilayah permukiman, industri, instalasi milik swasta/pemerintahan, dan seluruh area di wilayah desa Pantai Sederhana mendapat paparan cahaya Matahari penuh (minimal 11 jam) sepanjang hari. Mayoritas penduduk desa Pantai Sederhana (sebanyak 3814 jiwa) adalah bekerja sebagai nelayan, buruh-tani, dan pegawai/wiraswasta. Permasalahan sosial dan fisik yang terjadi di desa Pantai Sederhana adalah sumberdaya manusia (tingkat pendidikan dan pendapatan yang rendah), sanitasi masyarakat yang belum memadai, dan lingkungan yang perlu perencanaan-pembenahan yang komprehensif, yaitu sering terjadinya bencana-alam (abrasi, banjir-rob, dan banjir luapan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum). Walau pun kondisi mayoritas masyarakat penduduk desa Pantai Sederhana masih memerlukan peningkatan dalam banyak hal, tetapi di era kemajuan teknologi dan komunikasi yang berkembang dengan pesat seperti di tahun 2024 ini, lampu-penerangan di dalam rumah dan Handphone (alat komunikasi dan hiburan telah dimiliki hampir oleh seluruh Masyarakat desa Pantai Sederhana) digunakan untuk meningkatkan produktifitas atau mendukung aktifitas kehidupan mereka sehari-hari. Walau pun data PLN menyebutkan bahwa rasio-elektrifikasi di Kabupaten Bekasi (secara keseluruhan) telah mencapai 100 persen, tetapi fakta hasil observasi lapangan menunjukkan masih terdapatnya data jumlah kepala keluarga (KK) yang memperoleh listrik dari rumah tetangga atau yang disebut ^nyantol^ atau belum mempunyai sambungan Listrik PLN, dan tegangan-listrik yang tidak stabil (tegangan di bawah 160VAC), dan sering terjadinya pemadaman-listrik selama rentang-waktu tertentu dalam sehari, sehingga menyebabkan banyaknya perumahan-pendudukan yang tidak mempunyai penerangan yang baik saat malam hari, dan produktifitas penggunaan Handphone Masyarakat desa Pantai Sederhana menjadi buruk karena Handphone sering kehabisan daya-baterai atau kapasitas baterai Handphone tidak diisi secara maksimal karena tidak tersedianya sumber Listrik yang valid.
Terdapat 2 (dua) solusi yang ditawarkan untuk dilaksanakan oleh tim pengusul kegiatan PKM di desa Pantai Sederhana, yaitu: (1) memberikan pelatihan untuk meningkatkan literasi pemanfaatan energi-terbarukan dalam hal system pembangkit tegangan DC untuk dapat mengisi bateray yang dapat digunakan untuk menyalakan lampu-DC saat malam hari dan digunakan untuk mengisi daya Handphone- dan (2) memberikan pengalaman kongkrit dalam merakit atau menginstalasi system pengisi baterai berbasis panel-surya untuk menyalakan lampu-DC dan mengisi daya handphone kepada Masyarakat desa Pantai Sederhana Kabupaten Bekasi Jawa Barat. Target yang akan dicapai oleh tim pengusul kegiatan PKM adalah naiknya literasi Masyarakat desa Pantai Sederhana Kabupaten Bekasi Jawa Barat dalam bidang pemanfaatan energi-terbarukan dalam Upaya mitigasi energi Listrik, dan Masyarakat peserta pelatihan mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam menginstallasi system pengisi baterai berbasis panel-surya untuk menyalakan lampu-DC dan mengisi daya handphone. Tim pengusul kegiatan PKM juga akan membuat luaran berbentuk sosialisasi kegiatan yang dimuat di media-digital, video sosilasisi kegiatan yang diupload ke aplikasi YouTube, dan juga akan dibuat artikel kegiatan PKM untuk dimuat di proceeding seminar PKM Nasional.
Kegiatan PKM bagi masyarakat Desa Pantai Sederhana Muara Gembong Bekasi Jawa barat telah selesai dilaksanakan pada hari Kamis 20 Juni 2024 (bertempat di Aula SMK Swasta Yapinuh Muara Gembong dengan durasi pelatihan selam lima-jam) dengan kegiatan pelatihan ke delapan guru-guru warga desa Pantai Sederhana Muara Gembong yang bekerja sebagai guru di SMK Swasta Yapinuh Muara Gembong. Tujuan pelatihan adalah: (1) untuk meningkatkan pengetahuan tentang pemanfaatan sinar Matahari dalam sistem pengisi baterai Li-Ion menggunakan Panel-Surya- dan (2) untuk melatih keterampilan dalam menginstalasi system pengisi baterai Li-Ion sebagai sumber-aternatif untuk mengisi daya HandPhone dan Lampu Penerangan Darurat. Proses kegiatan pelatihan juga melibatkan dua-mahasiwa, yaitu: (1) Cindy Novita Trilia- dan (2) Asy Syaffa Sajidah.
Terdapat tiga dampak-positif sebagai hasil dari kegiatan P2M berbentuk pelatihan yang telah dilaksanakan, yaitu: (1) terjadinya peningkatan-literasi masyarakat desa Pantai Sederhana di bidang energi-terbarukan berupa keterampilan dalam menginstall system pengisi-daya Handphone berbasis Solar-Cell untuk mengisi Power-bank atau Batterai handphone- (2) mendukung terwujudnya program kampung-iklim di Desa Pantai Sederhana Muara Gembong Bekasi- dan (3) meningkatkan efisiensi dan produktifitas guru-guru SMK Swasta Yapinuh.
Keywords: pelatihan energi terbarukan
Share Link
| Plain Format
| Corresponding Author (Wisnu Djatmiko)
|
152 |
Sains dan Teknologi |
ABS-187 |
Pengembangan Website Inovatif dan Pelatihan Mitra untuk Peningkatan Branding Batik Blimbing Malang Vivi Nur Wijayaningrum, Mamluatul Hani^ah, Noprianto, Vipkas Al Hadid Firdaus, dan Annisa Puspa Kirana
Politeknik Negeri Malang
Abstract
Batik Blimbing Malang, sebagai mitra kegiatan pengabdian kepada masyarakat, dikenal sebagai produsen batik tulis dan cap berkualitas tinggi dengan visi mengenalkan dan melestarikan budaya batik melalui edukasi. Namun, mitra menghadapi masalah berupa kurangnya visibilitas online akibat tidak adanya website, tata kelola katalog produk yang lemah, serta minimnya dokumentasi kegiatan pelatihan dan workshop. Untuk mengatasi masalah tersebut, pada kegiatan ini dilakukan pengembangan sebuah website inovatif yang tidak hanya menampilkan profil usaha dan katalog produk, melainkan juga dilengkapi dengan fitur bilingual (Indonesia dan Inggris) untuk memperluas jangkauan audiens, termasuk pasar internasional. Selain itu, pelatihan diberikan kepada mitra agar mereka dapat mengelola dan memperbarui konten website secara mandiri. Metode pelaksanaan melibatkan partisipasi aktif mitra dalam perancangan dan pengembangan website, serta pelatihan interaktif tentang penggunaan fitur dan strategi pemasaran digital. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa website berhasil meningkatkan visibilitas Batik Blimbing Malang secara online dan memperluas jangkauan pasar. Pelatihan yang diberikan juga berhasil meningkatkan keterampilan mitra dalam memanfaatkan teknologi digital, mendukung pertumbuhan usaha, dan memperkuat branding di tingkat lokal maupun internasional. Dengan solusi digital ini, Batik Blimbing Malang mampu mengedukasi masyarakat tentang budaya batik melalui platform yang lebih modern dan terjangkau.
Keywords: batik malang- pelatihan digital- pemasaran digital- teknologi- website
Share Link
| Plain Format
| Corresponding Author (Vivi Nur Wijayaningrum)
|
153 |
Sains dan Teknologi |
ABS-188 |
Smart-KMS Membantu Pemantauan Tumbuh Kembang Balita di Posyandu Kemala Ciracas Widyaningrum Indrasari, Heri Firmansyah, Dewi Muliyati, Aisah, Iip Wahyuni, Shak Rhuk Khan, Dila Sabila, Intan Rachmawati Lestari, Achmad Fadhlih Saldy Saputra, An Nisa^ Nurul Fitri, Rizky Supriyadi
Universitas Negeri Jakarta
Abstract
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang paling dikenal di masyarakat. Kualitas dan efektivitas Posyandu bergantung pada peran kader. Tugas kader adalah mengelola dan mencatat data perkembangan anak secara manual menggunakan KMS (Kartu Menuju Sehat). Melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat terintegrasi Kuliah Kerja Nyata (PKM-KKN) telah dilakukan pengembangan KMS elektronik dengan nama Smart-KMS yang menyediakan data tumbuh kembang balita. Pada Smart-KMS tersedia data perkembangan anak setiap bulan, grafik berat badan anak berdasarkan umur, grafik tinggi badan anak berdasarkan umur, dan grafik status gizi anak berdasarkan berat dan tinggi badan. Terdapat dua jenis akun yang dapat digunakan untuk mengakses Smart-KMS yaitu akun admin dan akun orang tua balita. Smart-KMS telah diimplentasikan di Posyandu Kemala Ciracas dan digunakan oleh 72 balita. Dari hasil survey layanan dengan responden orang tua balita di Posyandu Kemala Ciracas, sebanyak 39 % memberikan penilaian baik terhadap penggunaan Smart-KMS dan sebanyak 61% memberikan penilaian baik sekali terhadap penggunaan Smart-KMS.
Keywords: smart-KMS, Kemala, Posyandu, balita, tumbuh kembang
Share Link
| Plain Format
| Corresponding Author (Widyaningrum Indrasari)
|
154 |
Sosial Humaniora |
ABS-2 |
Meningkatkan Peran Guru dalam Manajemen Kelas dan Sosial Inklusi Eva Julianti P, Yusmawati, Oman US,
Universitas Negeri Jakarta
Abstract
Sebuah studi yang meneliti dampak perilaku sosial siswa, sikap guru terhadap inklusi, dan manajemen kelas terhadap penerimaan sosial siswa di kelas inklusif
Penerimaan sosial sangat penting bagi perkembangan siswa. Ditolak oleh teman sekelas dapat mengakibatkan hasil sosial-emosional dan akademis yang negatif. Menemukan faktor-faktor yang relevan untuk dapat secara efektif mendukung penerimaan sosial siswa khususnya merupakan tantangan di kelas inklusif karena heterogenitas kelompok siswa yang tinggi. Ada bukti bahwa penerimaan sosial ditentukan oleh perilaku sosial siswa. Selain itu, penelitian terkini menunjukkan bahwa disposisi afek-motivasi, seperti sikap guru, terkait dengan praktik mengajar, yang pada gilirannya dikaitkan dengan hasil siswa.
Keywords: Manajemen Kelas, Sosial Inklusi, Peran Guru, Penerimaan Sosial
Share Link
| Plain Format
| Corresponding Author (Eva Julianti P)
|
155 |
Sosial Humaniora |
ABS-12 |
Strengthening Understanding of Indonesia^s Intangible Cultural Heritage for Hebei Foreign Studies University Students Through Ponorogo Reyog Dance Training Nursilah
Universitas Negeri Jakarta
Abstract
This article presents a cultural enrichment program aimed at enhancing the understanding and appreciation of Indonesian intangible cultural heritage among students of Hebei International Studies University, particularly through Reyog Ponorogo dance training. Reyog Ponorogo, a dynamic and complex dance form originating from Indonesia, serves as a medium to bridge the cultural gap and foster mutual respect between Indonesian and Chinese youth. The activity aims to introduce participants to the rich Indonesian culture, promote cross-cultural understanding, and highlight the importance of preserving intangible cultural heritage. Through dance training in synergy with the BIPA program, the program seeks to equip students with in-depth knowledge of Reyog Ponorogo, as well as practical skills in performing it. The culmination of the activity is a public performance, which offers a platform for participants to showcase their learning outcomes and engage a wider audience in cultural exchange. This article underlines the importance of such cultural programs in building academic and cultural bridges between countries, thus contributing to a more inclusive and respectful global community. The intended outcomes are that students have the competence to recognize Indonesian culture and the skills to dance the traditional Indonesian art, Reyog Ponorogo. The training was conducted online and offline, and the results of this training were exhibited on the closing night of the offline community service activities at Hebei University. The activity plan was prepared within a period of 1 year consisting of the preparation, implementation, evaluation and reporting stages. The preparation stage includes packaging dance training materials that take the Jathil Dance as part of the Reyog Ponorogo Dance. Dance materials are provided in 2 forms, namely online and offline. An introduction to basic dance movements is given online and mastery is given online until the performance at Hebei University. This activity is documented along with dance materials in the form of a performance video.
Keywords: Intangible Cultural Heritage- Reyog Ponorogo Dance- Cross-Cultural Understanding- Cultural Enrichment Program- Indonesian Culture Promotion
Share Link
| Plain Format
| Corresponding Author (Nursilah -)
|
156 |
Sosial Humaniora |
ABS-15 |
Strategi Meningkatkan Loyalitas Konsumen Terhadap UMKM Desa Pasirtanjung Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Bogor R.A.Fadhallah, Irma Rosalinda Lubis, Iriani Indri Hapsari, Kezia Patricia Saputra, Jessica Andrea, Suwarni Angelica, Muhammad Rayhan, Alkayla, Shakilla Ulima Prima Putri, Dalilah Salma, Muhammad Bregas Putra Pangestu, Lusi Fauziyyah Azhari
Universitas Negeri Jakarta
Abstract
Program pengabdian masyarakat kali ini bekerja sama dengan Desa Pasirtanjung di Wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan fokus pada strategi untuk meningkatkan loyalitas konsumen terhadap Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM). Metode pelaksanaan kegiatan ini mencakup empat tahap: dimulai dari pembukaan, pre-test, materi, post-test, dan penutup. Hasilnya menunjukkan bahwa strategi yang diterapkan berpotensi untuk meningkatkan loyalitas konsumen pada UMKM.
Keywords: Loyalitas Konsumen- UMKM- Kewirausahaan
Share Link
| Plain Format
| Corresponding Author (R.A Fadhallah)
|
157 |
Sosial Humaniora |
ABS-32 |
Pelatihan Memahami Strategi Dakwah Moderasi Beragama Pada Lembaga Majlis Ulama Indonesia Jakarta Timur Khairil Ikhsan Siregar1*), Fidaus Wajdi2, Suci Nurpratiwi3, Rezza Miftachu Rizqi4, Ahmad Reza Maulana4
Universitas Negeri Jakarta 1, Jakarta Timur, Indonesia
2 Universitas Negeri Jakarta 2, Jakarta Timur, Indonesia
3 Universitas Negeri Jakarta 3, Jakarta Timur, Indonesia
4 Universitas Negeri Jakarta 3, Jakarta Timur, Indonesia
5 Universitas Negeri Jakarta 3, Jakarta Timur, Indonesia
Abstract
Please Just Try to Submit This Sample Abstract
You Can Edit It Again Later
Keywords: Moderasi Beragama-, Strategi Dakwah- Majlis Ulama Indonesia
Share Link
| Plain Format
| Corresponding Author (Khairil Ikhsan Siregar)
|
158 |
Sosial Humaniora |
ABS-35 |
PSIKOEDUKASI LITERASI DIGITAL DAN KESEHATAN MENTAL PADA GURU DI DESA SUKARESMI, SUKAMAKMUR, BOGOR Vinaya Untoro (a*), Aisyah Syihab (a), Aully Grashinta (a)
a) Fakultas Psikologi Universitas Pancasila, Indonesia
Jl Lenteng Agung, Serengseng Sawah Jagakarsa 12630
Abstract
The results of a collaborative survey between the Ministry of Communication and Informatics (Kementerian Komunikasi dan Informatika - Kominfo) and the Katadata Insight Center (KIC) on the Status of Digital Literacy in Indonesia (2023) indicate that the digital literacy of Indonesian netizens is categorized as moderate (score of 3.65 out of 5). However, this score is considered low compared to other ASEAN countries. This can lead to various negative impacts such as easily believing fake news, cyberbullying, and being vulnerable to online fraud. These negative impacts also have the potential to cause various problems that can disrupt mental health. The Faculty of Psychology, Universitas Pancasila understands the connection between digital literacy and mental health. Therefore feel the need to contribute by conducting social interventions. The activity carried out was psychoeducation aimed at strengthening the mental health of the community in general by improving the understanding of digital literacy. The psychoeducation activity was carried out on August 13, 2024, at SMP Negeri 1 Sukamakmur located in Sukaresmi Village, Sukamakmur District, Bogor Regency, West Java, which still has limitations in terms of facilities and human resource development. This psychoeducation was conducted for 43 teachers from early childhood education to high school in the vicinity of Sukaresmi Village. The results of the pre-test and post-test showed a significant increase in digital literacy skills (p<0.001) after psychoeducation (M=4.28- SD=1.03) compared to before psychoeducation (M=2.45- SD=1.09). This increased understanding is expected to reduce the negative impacts of using digital media and teachers can disseminate the knowledge gained, especially to students.
Keywords: digital literacy, mental health, teacher
Share Link
| Plain Format
| Corresponding Author (Vinaya Untoro)
|
159 |
Sosial Humaniora |
ABS-38 |
IMPROVEMENT OF INDONESIA-MALAYSIA RELATIONS THROUGH A WORKSHOP ON THE HISTORY OF INDONESIANISM FOR STUDENTS OF UNIVERSITI SAINS MALAYSIA Nur Aeni Marta
Universitas Negeri Jakarta
Abstract
The partner in this program is the Universiti Sains Malaysia (USM). The target of the activity is USM students. The problem currently faced by partners is a lack of knowledge about Indonesian history, even though Indonesia and Malaysia are countries in the same Southeast Asian region and have similarities in culture, religion, ethnicity, or race. However, relations between Indonesia and Malaysia have not always been harmonious, for example, the 1963 destruction of Malaysia, the Simpadan and Ligitan cases, the border case on Natuna Island, and so on. For this reason, it is necessary to introduce and study Indonesian history in order to form awareness, empathy, and sympathy for Indonesian culture among the young generation of the nation^s successors in Malaysia. They are the future successors of the nation and will continue to live peacefully together in one region of Southeast Asia. The activities will be carried out in the form of workshops with two methods: lectures and photo demonstrations of national figures, socialization, and FGD (focus group discussion). The activity will be held in two days. This activity has the following benefits: (1) it is hoped that USM students will have a positive historical understanding of Indonesia (2) good cooperation will be formed in the fields of education, culture, economics, social, and politics- (3) establishing relationships based on mutual respect between nations as part of the Southeast Asian regional community. The target of the workshop activities is to produce output in the form of (1) articles published in international journals, newspapers, and posters.
Keywords: cooperative relationship- one cluster- historical study
Share Link
| Plain Format
| Corresponding Author (Nuraeni Marta)
|
160 |
Sosial Humaniora |
ABS-43 |
The Housewives Intrapersonal Communication Coaching for Strengthening The Family Resilience Nararia Hutama Putra (a*), Daddy Darmawan (a), Sri Kuswantono (a), Puji Hadiyanti (a), Fahtia Maharani (a), Joko Adi Saputra (a)
(a*) Community Education, Faculty of Edication, Universitas Negeri Jakarta
Jalan Rawamangun Muka, Jakarta Timur, Indonesia
*nararia_hp[at]unj.ac.id
Abstract
Housewives play a crucial role in maintaining the stability and resilience of the family, yet this vital role is often undervalued by society and other family members. This community service initiative is conducted as a response to the stigma faced by housewives, whose roles are frequently questioned, the persistence of patriarchal hegemony in Indonesian society, and the limited access to knowledge and education for women in rural areas. These factors create significant pressure on housewives, particularly due to their inability to express long-held feelings. This community service activity was conducted in Bulak Village, Jatibarang District, Indramayu, involving 20 members of the Family Welfare Empowerment (PKK). The objective was to help strengthen the family resilience through housewives by enhancing their intrapersonal communication skills. The initiative was carried out using the GROW Coaching Model, which is expected to improve basic intrapersonal communication skills. The activities included training, focused discussions, and group reflections to reinforce these skills. The outcome of this community service initiative provided initial insights into how housewives understand themselves. This was evident from the participants^ willingness to express various negative emotions and feelings that had been suppressed due to family circumstances. Additionally, the discussions helped to emphasize the importance of effectively managing emotions so that participants do not feel overwhelmed and can remain happy in fulfilling their roles within the family. Furthermore, the participants gained a deeper understanding that the quality of communication within the family is foundational to creating an empowered family. In conclusion, this community service initiative successfully contributed to the development of housewives^ intrapersonal communication skills, significantly strengthening family resilience and fostering better relationships within the family.
Keywords: Family Risilience, Grow Coaching Model, Intrapersonal Communication
Share Link
| Plain Format
| Corresponding Author (Nararia Hutama Putra)
|
161 |
Sosial Humaniora |
ABS-50 |
Cintadiri.Id : Pencegahan Dan Penanganan Self-Harm Berbasis Sistem Informasi Andi Tenri Faradiba, Aisyah Syihab, Bambang Riono Arsad, Rahayu Sumarno, Larashaty Putri Prameswari, Icha Puspita Aridin, Arthan Laki Bintang, Ayala Muhammad Wiraputra
Fakultas Psikologi, Universitas Pancasila, Indonesia- Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Pancasila, Indonesia
Abstract
Perilaku melukai diri sendiri tanpa intensi untuk bunuh diri, yang dikenal dengan istilah self-harm semakin marak dilakukan di Indonesia, khususnya oleh remaja. Remaja saat ini merupakan digital native yang banyak mencari informasi di internet, termasuk mencari bantuan psikologis terkait masalah yang sedang mereka hadapi. Maka dibutuhkan suatu sistem informasi untuk membantu pencegahan dan penanganan self-harm yang dilakukan oleh remaja. Kebutuhan akan hal tersebut dapat dipenuhi dengan pembuatan website yang dilakukan oleh tim dari Fakultas Psikologi dan Teknik Informatika Universitas Pancasila. Website untuk mencegah dan menangani self-harm yang dibuat dinamakan cintadiri.id yang merupakan bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan jenis psikoedukasi secara online dan bersifat tetap. Pada website ini terdapat berbagai fitur, yaitu artikel psikoedukasi untuk mencegah self-harm, video relaksasi pernapasan untuk membantu pengguna menstabilkan emosi ketika merasakan emosi negatif berlebihan akibat peristiwa yang dihadapi, fitur journaling dan fitur bantuan layanan konsultasi psikologis dari Universitas Pancasila. Untuk mengetahui apakah website cintadiri.id memiliki kelayakan sebagai sistem informasi untuk mencegah dan menangani self-harm, maka dilakukan pengambilan data kepada 30 orang partisipan dengan rentang usia 17-21 tahun. Ada lima pertanyaan yang diberikan, seperti ^seberapa menarik desainnya^, ^seberapa berguna webnya^, ^seberapa membantu^. Hasil diperoleh nilai rata-rata 3,73 (skala 1-5) untuk semua jawaban. Hal ini menunjukkan bahwa web cintadiri.id layak sebagai web yang berpotensi dapat mencegah dan menangani self-harm. Adapun pengembangan terhadap website ini masih terus dilakukan dan penelitian penggunaan website sebagai alat membantu penanganan self-harm masih perlu dilakukan.
Keywords: self-harm- psikoedukasi- pencegahan- penanganan- sistem informasi
Share Link
| Plain Format
| Corresponding Author (Andi Tenri Faradiba)
|
162 |
Sosial Humaniora |
ABS-51 |
Ibu di balik Jeruji: Antara Narkoba dan Kasih Sayang Anak di Lapas Perempuan Kelas IIA Sungguminasa Athalia Hyacintha Ratnaduhita1*, Nabila Salsabila Taslim2, Husnul Khoiroh Arda Garini Agus3, Agus Triyanto 4
MAN 2 KOTA MAKASSAR
Abstract
Ibu pengguna narkoba yang dipenjara menghadapi berbagai rintangan dalam memberikan kasih sayang dan rasa aman kepada anak-anaknya. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kondisi psikologis dan emosional ibu-ibu tersebut di Lapas Perempuan, serta tantangan yang mereka hadapi dalam upaya memberikan kasih sayang kepada anak. Dengan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus, subjek penelitian terdiri dari ibu tahanan narkoba yang memiliki anak di bawah 17 tahun dan pembina Lapas. Data dikumpulkan melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam, kemudian dianalisis secara tematik. Temuan menunjukkan bahwa ibu-ibu mengalami beban psikologis dan emosional yang berat, terutama pada minggu pertama dan kedua. Namun, pada minggu ketiga, mereka mulai beradaptasi dengan kondisi penjara. Rasa bersalah dan perasaan tidak berhasil sebagai ibu muncul, disertai depresi dan stres. Meskipun demikian, cinta dan kerinduan terhadap anak menjadi motivasi utama untuk berjuang pulih. Hambatan yang dihadapi meliputi jarak dan keterbatasan fasilitas komunikasi, seperti biaya wartel yang mencapai Rp 700 per menit dan tidak adanya fasilitas video call.
Keywords: kasih sayang ibu, tahanan narkoba, anak, Lapas Perempuan, studi kasus.
Share Link
| Plain Format
| Corresponding Author (Athalia Hyacintha Ratnaduhita)
|
163 |
Sosial Humaniora |
ABS-53 |
Socialization of Clean and Healthy Living Behavior Program Implementation for Indonesian Migrant Workers in Johor Bahru, Malaysia Samsi Setiadi, Yasep Setiakarnawijaya, Puti Zulharby, Siti Masyitoh
Universitas Negeri Jakarta
Abstract
Indonesian Migrant Workers (IMW) in the Johor Bahru area of Malaysia as community service partners, face problems related to the quality of personal health and the environment due to workplace conditions, limited health facilities and infrastructure, lack of knowledge, understanding, insight, and awareness of Indonesian migrant workers to want to carry out clean and healthy living behaviors. These health quality problems have an impact on the quality of life of migrant workers in Johor Bahru, Malaysia.
In order and efforts to increase the knowledge, insight, and awareness of Indonesian migrant workers in the Johor Bahru area towards a clean and healthy quality of life which includes themselves, family, community, and the environment, this community service activity is carried out in collaboration with LPPM-ALPTKNI and in collaboration with one of the universities in Johor, namely KJRI Johor Bahru Malaysia. This activity will also support the efforts of the Indonesian Community Center (ICC) by the Indonesian Consulate General in Johor Bahru in the context of empowering Indonesian migrant workers in Malaysia.
The approach to partners is carried out with an institutional approach to obtain accurate data on the condition of IMW at the location. Partner participation is carried out with the Clean and Healthy Living Behavior (PHBS) program which is carried out within 1-2 days. The methods used in training are seminars/workshops and mentoring. This service activity aims to: 1) increase the knowledge, understanding, insight, and awareness of IMW to want to carry out clean and healthy living behaviors- 2) increase behavioral understanding and awareness of the importance of maintaining a healthy environment for a better quality of life.
Keywords: PHBS, Indonesian Migrant Workers, Quality of life of migrant workers
Share Link
| Plain Format
| Corresponding Author (Syamsi Setiadi)
|
164 |
Sosial Humaniora |
ABS-59 |
Peningkatan Life Skill Bidang Pertanian/Perkebunan Melalui Program Pawon Bumi untuk Anak Yatim di PAY Salman Kota Malang Riantina Fitra Aldya (a*), Rio Febrianto Arifendi (b), Susilo Ribut Anggarbeni (c)
a) b) c) Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Malang, Indonesia
*riantinafitra[at]unitri.ac.id
Abstract
Pondok Anak Yatim (PAY) Salman is one of the Islamic boarding schools in Malang City that has 30 male students from various regions, from Malang City/Regency to Lamongan, Jakarta, Kalimantan and Riau. Based on the observation, there are not many activities other than going to school and studying the Koran, because there is no routine agenda, so students generally have a lot of free time. In addition, PAY Salman also has 350m2 of land that has not been utilized optimally because there are many problems such as pest, land management, to the minimal involvement of students because lack of farming skills. To overcome these problems, it is necessary to have a Pawon Bumi program that has a philosophy of kitchen of agricultural products, by utilizing empty land through FGD activities consisting of socialization, education and skills training of agriculture/plantations for students that has an impact on self-income for students and the boarding school. So this program can provide skills to students, especially if they have graduated from schools that have at least one provision in the field of agriculture/plantations to mingle in the wider community, thus enabling students to effectively overcome the demands and challenges of everyday life.
Keywords: lifeskill- agriculture/plantations- Pawon Bumi- PAY Salman
Share Link
| Plain Format
| Corresponding Author (Riantina Aldya)
|
165 |
Sosial Humaniora |
ABS-68 |
OPTIMALISASI KEMAMPUAN MENULIS ARTIKEL BERITA BUDAYA PADA MASYARAKAT KAMPUNG BUDAYA DI PETUKANGAN Dr. Gres Grasia Azmin, S.S., M.Si. (Ketua Pengusul), Eky Kusuma Hapsari, M.Hum. (Anggota), Dr. Siti Gomo Attas, M.Hum. (Anggota), Shela (Anggota Mahasiswa), Putri Reyna Listy Lubis (Anggota Mahasiswa), Fatin Riza Azizah (Anggota Mahasiswa)
Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta
Jl. Rawamangun Muka No. 11, DKI Jakarta 13220
Abstract
Kampung Budaya Petukangan merupakan destinasi wisata yang keberadaannya kurang dikenal oleh masyarakat luas. Padahal, memanfaatkan media adalah cara mudah dan relatif murah untuk mempopulerkan suatu kawasan budaya. Namun, terdapat permasalahan kurangnya keterampilan pelaku budaya di Petukangan dalam menulis berita budaya. Oleh karena itu, perlu diselenggarakan pelatihan mengenai bagaimana menulis berita budaya dengan produk akhir berupa kumpulan artikel budaya yang bisa disebarluaskan di berbagai media. Pelatihan yang diselenggarakan berisi materi jurnalistik dasar berupa tata cara penulisan berita seperti mengenai judul berita yang baik, 5W 1H, ciri artikel budaya, dan penyuntingan berita. Pelatihan diikuti oleh 20 peserta dengan latar belakang pelaku budaya Betawi dengan rentang usia remaja. Terdapat tiga tahap pelatihan, yaitu prapelatihan (pre-test dan persiapan pelatihan), pelatihan (teori dan praktik menulis berita budaya), dan pascapelatihan (evaluasi). Hasil pelatihan ini berupa 20 artikel berita budaya yang proses penulisannya didampingi oleh akademisi dan praktisi jurnalistik. Dengan demikian, pelatihan jurnalistik merupakan strategi jitu untuk menambah keterampilan masyarakat pelaku budaya di Petukangan sebagai modal mempopulerkan kawasan kampung budaya tersebut.
Keywords: Menulis artikel- Berita budaya- Jurnalistik
Share Link
| Plain Format
| Corresponding Author (Gres Grasia Azmin)
|
166 |
Sosial Humaniora |
ABS-70 |
PERPUSTAKAAN YANG NYAMAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI MEMBACA SISWA Mulyati Mulyati (a*),Nurlaila Abdullah Mashabi (b), Destiana Panca riani (c) , Dejan Fadilahsyah (d)
Universitas Negeri Jakarta
Abstract
Minat membaca merupakan sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang mereka inginkan dan mereka bebas memilih. Minat baca tidak hanya dilihat dari keinginan ataupun apa yang dibaca, tetapi lingkungan ruang membaca juga sebagai penentu untuk mendorong seseorang agar suka membaca. Sebuah perpustakaan memiliki selain struktur bangunan yang baik tetapi juga ruangan yang baik dan indah. Perpustakaan sekolah diharapkan mampu menciptakan kesenangan membaca bagi para pengunjung. Perpustakaan merupakan alat yang fundamental untuk belajar, baik disekolah maupun diluar sekolah serta dapat membantu siswa dan guru untuk menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar mengajar. Ruang membaca merupakan ruang yang perlu diperhatikan penataan agar terlihat indah sehingga menunjang siswa untuk suka membaca. Lingkungan yang kondusif sangat berpengaruh terhadap minat baca siswa. Sarana dan gedung perpustakaan saat ini masih dianggap sebagi tempat yang kumuh, tidak nyaman disebabkan kurangnya perhatian dan minimnya anggaran serta rendahnya kesadaran pihak pengelola menciptakan perpustakaan mendesain agar perpustakaan lebih modern dan menarik. Desain perpustakaan hendaknya mengikuti selera masa kini. Perpustakaan hendaknya dibuat lebih nyaman, terbuka, sirkulasi udara yang teratur, pencahayaan yang maksimal, taman bermain, dan lingkungan yang rekreatif.
Keywords: desain,motivasi , minat baca, perpustakaan
Share Link
| Plain Format
| Corresponding Author (Mulyati Mulyati)
|
167 |
Sosial Humaniora |
ABS-89 |
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN LITERASI SISWA MELALUI PENGUATAN TEACHING SELF-EFFICACY DAN CREATIVE TEACHING PADA GURU DI GARUT, JAWA BARAT Santi Yudhistira, Anna Armeini Rangkuti, Rahmadianty Gazadinda, Gita Irianda Rizkyani Medellu, Adhissa Qonita
Universitas Negeri Jakarta
Abstract
Kegiatan pengabdian masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa dengan memberikan penguatan pada keyakinan mengajar guru, serta membantu guru dalam menciptakan suasana pembelajaran yang kreatif di kelas. Permasalahan ini menjadi prioritas utama sekolah berdasarkan hasil Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) sekolah masih mendapatkan rapor merah pada literasi dan numerasi siswa. Kegiatan akan dilakukan dalam bentuk in-house training yang dilaksanakan di sekolah mitra. Kegiatan akan dilaksanakan dengan berbagai metode dan diselenggarakan dalam dua sesi. Kegiatan diikuti oleh 52 guru dari tingkat SD, MTs dan SMK dab dihadiri pula oleh perwakilan yayasan dan komite dari masing-masing sekolah. Berdasarkan hasil evaluasi kualitatif didapatkan hasil bahwa peserta kegiatan merasa sangat puas dengan materi yang diberikan dan tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan peserta. Secara empirik, hasil analisis data pretest dan posttest menunjukkan bahwa mean hasil post test jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mean hasil pretest. Hasil olah paired sample t-test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan pretest dan postest pada peserta kegiatan pengabdian masyarakat. Hasil ini menunjukkan bahwa materi yang diberikan cukup memberikan dampak pada pemahaman peserta terhadap keyakinan dalam menjadi guru. Terjadi peningkatan pemahaman yang dialami peserta dapat meyakini dan menghayati profesinya sebagai seorang guru.
Keywords: kemampuan literasi, pelatihan, siswa, teaching self-efficacy, creative teaching
Share Link
| Plain Format
| Corresponding Author (santi yudhistira)
|
168 |
Sosial Humaniora |
ABS-90 |
Pendampingan Lukis Batik diatas Tote Bag dengan Menggunakan Perintang Ramah Lingkungan Ariesa Pandanwangi- Belinda Sukapura Dewi- Arleti Moctar Apin
Universitas Kristen Maranatha
Abstract
Pemanfaatan limbah dapur bekas memasak, seperti biji asam jawa,sebagai bahan yang bermanfaat, belum banyak diketahui oleh masyarakat. Padahal bubuk dari biji asam jawa memiliki banyak manfaat, baik untuk kesehatan, makanan juga kosmetik. Namun, potensinya dalam pengembangan kreativitas, seperti pembuatan batik kreatif, masih belum dimanfaatkan secara optimal. Menyadari hal ini, diperlukan upaya penyebarluasan informasi kepada masyarakat agar limbah tersebut dapat lebih dikenal dan dimanfaatkan. Untuk menjawab tantangan ini, Tim pengabdi bekerja sama dengan Jakarta Design Center menginisiasi sebuah strategi melalui workshop lukis batik di atas tote bag. Workshop ini terbuka bagi masyarakat luas untuk mengedukasi dan memperkenalkan pemanfaatan limbah bubuk biji asam jawa sebagai perintang. Kegiatan ini menggunakan metode Participatory Action Research (PAR) yang melibatkan peserta secara aktif dalam proses workshop. Hasil dari pengabdian ini menunjukkan bahwa lukis batik diatas tote bag yang dihasilkan peserta mencerminkan keberhasilan workshop, dengan objek visual yang diambil dari lingkungan sekitar dan penggunaan kombinasi warna-warna cerah. Workshop ini tidak hanya berhasil meningkatkan keterampilan, tetapi juga mendorong kesadaran masyarakat akan potensi limbah dapur untuk pengembangan kreativitas dan ekonomi kreatif.
Keywords: asam jawa- batik, metode PAR- tote bag, workshop
Share Link
| Plain Format
| Corresponding Author (Ariesa Pandanwangi)
|
169 |
Sosial Humaniora |
ABS-103 |
PELATIHAN ACHIEVEMENT MOTIVATION TRAINING UNTUK MENGURANGI BOARDING SCHOOL SYNDROME PADA SANTRI PONDOK PESANTREN DI DESA PASIRTANJUNG, KECAMATAN TANJUNGSARI, KABUPATEN BOGOR Please Lupi Yudhaningrum, Yufiarti, Irma Rosalinda, Erik, Novitasari R. DamanikJust Try to Submit This Sample Abstract
Universitas Negeri Jakarta
Abstract
As part of community service, the Faculty of Psychology Education, State University of Jakarta (UNJ) implemented a community service program in Pasir Tanjung Village, Tanjungsari District, Bogor Regency. This program aims to improve achievement motivation of Islamic Boarding School students through Achievement Motivation Training (AMT). Based on initial observations, it was found that achievement motivation among students was still low. AMT training, developed by McClelland in 1960, aims to increase an individual^s internal drive to achieve success. This program includes goal setting, use of feedback, increased personal responsibility, and curiosity about new situations. In addition to helping with learning success, AMT is also useful in facing life^s challenges and achieving goals. Evaluation of the effectiveness of the program was carried out through pre-tests and post-tests to measure the impact of this training. It is hoped that AMT training can reduce Boarding School Syndrome which is often experienced by students, as well as improve the welfare of the Pasir Tanjung Village community as a whole.
Keywords: Please Just Try tAchievement Motivation Training (AMT), Boarding School Syndrome, Community service, achievement motivation.o Submit This Sample Abstract
Share Link
| Plain Format
| Corresponding Author (Lupi Yudhaningrum)
|
170 |
Sosial Humaniora |
ABS-114 |
PENGENALAN LITERASI BAHASA INGGRIS UNTUK GURU-GURU SD DAN SISWA-SISWA SD DI DESA WISATA CISAAT Nurul Adha Kurniati
Universitas Negeri Jakarta
Abstract
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Desa Wisata Cisaat, Subang, Jawa Barat, dengan sasaran guru-guru dan siswa-siswa sekolah dasar (SD). Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dasar bahasa Inggris bagi guru-guru SD dan memperkenalkan literasi bahasa Inggris kepada siswa kelas I-III SD. Melalui pendekatan partisipatif dan berbasis kegiatan, pengajaran bahasa Inggris dasar diberikan kepada para guru untuk memperkuat keterampilan mengajar bahasa Inggris mereka di kelas. Selain itu, siswa-siswa kelas I-III SD diperkenalkan dengan literasi bahasa Inggris melalui aktivitas yang menyenangkan dan interaktif, seperti permainan dan cerita pendek. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan motivasi dan pemahaman dasar bahasa Inggris di kalangan guru dan siswa. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat mendorong minat belajar bahasa Inggris sejak usia dini dan meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah dasar.
Keywords: Pengabdian masyarakat, literasi bahasa Inggris, guru SD, siswa SD, Desa Wisata Cisaat
Share Link
| Plain Format
| Corresponding Author (Nurul Adha Kurniati)
|
171 |
Sosial Humaniora |
ABS-118 |
IMPROVING THE ABILITY TO WRITE MESSAGES ON SOCIAL MEDIA WITH INDONESIAN LANGUAGE POLITENESS COMMUNITY KAMPUNG SAWAH BEKASI Krisanjaya, Aulia Rahmawati, Asisda Wahyu
Study program of Indonesian Literature, Faculty of Language and Arts, Universitas Negeri Jakarta
Abstract
Social media is a collection of applications that allow users to conduct social interactions online. A person through social media can share photos and videos, share news, and create short stories. With this, the dissemination of news today is very easy to do by anyone who owns or controls a communication device in the form of a gadget. In the dissemination of the news, there may be conversations that are not polite. The form of language that is not polite in social media can interfere with communication, both the process and the content of the message.
Kampung Sawah as one of the Betawi communities has its own uniqueness, namely there are three places of worship close together, and the Betawi people in Kampung Sawah are various Muslims, Christians, and Catholics who still have family relationships that have been established since before Indonesia^s independence. Harmony is believed to be formed and remains lasting because of the same customs, the same culture, the same language, even though religions are different.
In the context of communicating on social media, community members, teachers, students, and parents of elementary school students in Kampung Sawah Jatimurni Village are required to be able to write messages as news on social media in a polite manner. The training, which was accompanied by a poster, emphasised tips for writing polite messages, especially those related to harmony and tolerance as the characteristics of Kampung Sawah since long ago. This poster is very important to improve writing literacy so that community members, teachers, students, and parents of elementary school students in Kampung Sawah Jatimurni can recognise polite and impolite forms of language, and change impolite messages into polite ones. In addition, this poster is also expected to foster a wise attitude in responding to impolite words and provide an example of writing polite messages on social media. Through this activity, the community of Kampung Sawah Jatimurni has been able to write politely on social media, both using straight talk strategies, positive and negative politeness, and pseudo talk strategies. The understanding of politeness has made the community avoid using curses (such as anj*r, bangs*t), swearing, and other forms that degrade the honour of others.
Keywords: language politeness, politeness strategies, writing literacy, social media
Share Link
| Plain Format
| Corresponding Author (Krisan jaya)
|
172 |
Sosial Humaniora |
ABS-129 |
Pelatihan Pembuatan Busana Batik Khas Sujo Guna Meningkatkan Penjualan Produk Kampung Batik Sumberejo Hapsari Kusumawardani, Nurul Aini, Annisau Nafiah, Endang Prahastuti, Saidah Ayu, Utami Kencana Dewi
Universitas Negeri Malang
Abstract
Abstrak
Kampung batik Sumberejo yang telah memiliki produk batik SUJO dalam perkembangannya masih terbatas pada penjualan kain batiknya saja, disamping ada beberapa potong busana yang siap pakai. Sebagai desa yang dekat dengan kawasan wisata pantai sebaiknya perlu mengembangkan produk jadi lainnya sehingga dapat menarik tamu atau wisatawan yang melalui kawasan tersebut. Kurangnya produk jadi yang ikut dipasarkan karena dari anggota mereka belum ada yang memiliki ketrampilan menjahit untuk dapat memproduksi sendiri, sehingga masih menggunakan jasa penjahit sehingga produk tersebut menjadi tinggi harganya.
Melihat permasalahan terkait, maka perlu diberikan solusi yang diperlukan dengan memberi pelatihan menjahit agar disamping mereka memiliki ketrampilan membatik, tim ibu-ibu tersebut juga memiliki ketrampilan menjahit untuk menunjang koleksi produksi lainnya, seperti kemeja, blus, tas, topi, dan produk lain dari batik Sujo.
Tujuan dilaksanakannya Pengabdian kepada Masyarakat ini, agar kampung batik Sujo lebih dikenal masyarakat dengan produknya yang lebih beragam dan menekan harga jualnya. Melalui pelatihan ketrampilan teknis menjahit busana yang mengoptimalkan keunikan dan keindahan motif batik khas Sujo, akan menarik minat masyarakat untuk mengunjungi galerynya. Materi menjahit busana yang diberikan mulai dari pembuatan pola dasar, pecah pola, tehnik meletakkan pola pada motif batik, tehnik jahit dan tehnik penyelesaiannya.
Evaluasi kegiatan melalui hasil quesioner dari peserta menunjukkan bahwa ibu-ibu yang tergabung sebagai tim inti pembatik sangat antusias dan mengharap ada kelanjutan kegiatan untuk meningkatkan kualitas produk dan pemasarannya. Melalui pelatihan ini diharapkan ibu-ibu dapat memproduksi sendiri busana dan produk lainnya yang lebih menarik pasar dengan tujuan meningkatkan penjualan dan daya saing di industri fashion dari batik.
Kata kunci: Pelatihan menjahit, Ketrampilan, Busana batik, Peningkatan penjualan
Keywords: Pelatihan menjahit, Ketrampilan, Busana batik, Peningkatan penjualan
Share Link
| Plain Format
| Corresponding Author (Hapsari Kusumawardani)
|
173 |
Sosial Humaniora |
ABS-131 |
SOCIALIZATION AND ASSISTANCE IN MANAGING TOURISM AWARENESS GROUPS IN MEKARBUANA VILLAGE, KARAWANG DISTRICT - WEST JAVA Rinie Octaviany Hasan, Lala Siti Sahara, Jenal Abidin, Rahmat Darmawan
Universitas Negeri Jakarta
Abstract
Mekarbuana Village located in Tegalwaru, Karawang district, West Java, is about 45km from the center of Karawang, and has potential for agro-tourism and natural tourism such as Curug Cigentis, Curug Bandung, and tours along the river. This tourist destination is a favorite destination of both locals and citizens around Karawang to spend the weekend with their family. Due to the tourism potential, the village chief acknowledged that He wants to bring Mekarbuana Village into a tourism village, but still needed support and enhanced human resource capacity (HRM) to manage the village. The problem is that the tourism organization in the village is not functioning, so the tourism management is still not balanced. The activity methods of accompaniment, socialization, and education were carried out in integration with KKN students to the community of Mekarbuana Village. The result is the reactivation of the Pokdarwis management, the existence of the organization structure, the presence of the work plan, varied tour package, as well as the Mekarbuana Village already registered in the JADESTA. As a conclusion, they are very grateful and hope that the organization will be able to maximize its management, and consistently and professionally manage the tourism in the village.
Keywords: Management- Community Organization- Tourism Village
Share Link
| Plain Format
| Corresponding Author (Rinie Octaviany Rinie Octaviany)
|
174 |
Sosial Humaniora |
ABS-134 |
Pelatihan Penerapan Strategi AIDA dalam Pengembangan dan Promosi Paket Wisata Incentive Travel di Desa Wisata Pulau Harapan Yosi Erfinda, Rahmat Darmawan, Revi Agustin Aisyianita, Rinie Octaviany Hasan
Program Studi Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Ilmu Sosial UNJ
Abstract
Daerah Khusus Jakarta (DKJ) sedang diarahkan sebagai destinasi bisnis dan leisure atau biasa disebut dengan bleisure. Aktivitas bleisure yang dilakukan di Daerah Khusus Jakarta biasanya menyasar pada destinasi-destinasi seperti, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat Dan Kepulauan Seribu. Diantara destinasi-destinasi tersebut, Kepulauan Seribu merupakan destinasi yang ditetapkan sebagai destinasi pariwisata prioritas, salah satunya, Pulau Harapan yang secara administratif berada di Kepulauan Seribu Utara. Potensi wisata Pulau Harapan ialah wisata bahari dan konservasi. Sehingga para kelompok wisata mulai menggiatkan promosi paket wisata kepada wisatawan. Namun, belum ada paket wisata bisnis melalui program incentive travel yang menjadi target pasar wisatawan yang berkunjung di Pulau Harapan.Tujuan pengabdian ini untuk menggali potensi wisata untuk meningkatkan kunjungan wisatawan Incentive Travel di Pulau Harapan. Kegiatan ini dilaksanakan oleh tim pengabdian masyarakat mulai dari tanggal 16 Maret hingga 30 April secara luring di Pulau Harapan. Pengabdian dilaksanakan dalam 2(dua) tahapan, diantaranya tahapan persiapan dan tahapan pelatihan kepada para masyarakat desa untuk memberikan materi berkaitan dengan menggunakan pendekatan model AIDA (Awareness, Interest, Desire and Action) dipilih sebagai teknik promosi paket wisata yang diberikqn kepada peserta yang berasal dari pemandu wisata lokal, POKDARWIS, pemilik homestay serta masyarakat setempat. Pelatihan dilaksanakan pada tangal 30 April 2024 di RPTRA Desa Wisata Pulau Harapan yang dihadiri 20 peserta. Keberhasilan pengabdian ini, diuji melalui pre-test yang dilakukan sebelum pelatihan dan post-test setelah pelatihan selesai.
Keywords: Desa Wisata: Pemasaran: Model AIDA: Daya Tarik Wisata: POKDARWIS
Share Link
| Plain Format
| Corresponding Author (YOSI ERFINDA)
|
175 |
Sosial Humaniora |
ABS-139 |
PELATIHAN PUBLIC SPEAKING DAN PERSONAL BRANDING UNTUK MEMBANGUN KARAKTER KEPEMIMPINAN SISWA OSIS SMA ANGKASA 1 HALIM PERDANAKUSUMA JAKARTA Yunilis Andika, Wahyu Tri Widyastuti, Salman Al Farisi, Gathan Razidy Malik F., Jovita Elvira Putri Sukmandono, Ajeng Eka Putri, Rizal Sanggra Pratama
Universitas Negeri Jakarta
Abstract
Public speaking dan personal branding adalah keterampilan penting yang dapat membuka peluang karir dan memajukan perkembangan profesional bagi setiap orang, terutama siswa OSIS. SMA Angkasa 1 Halim Perdanakusuma menyadari pentingnya keterampilan tersebut bagi siswanya. Sayangnya, pelatihan khusus terkait tema tersebut belum pernah dilaksanakan di sana. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, tim Pengabdian Kepada Masyarakat Prodi Pendidikan Bahasa Prancis bekerja sama dengan SMA Angkasa 1 Halim Perdanakusuma dalam mengadakan pelatihan public speaking dan personal branding dengan tujuan mengembangkan karakter kepemimpinan siswa OSIS. Kegiatan ini dilaksanakan secara luring dengan tiga tahapan yakni persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Sebanyak 33 siswa menjadi peserta pada kegiatan ini dengan diberikan teori dan praktik, serta penugasan untuk meningkatkan keterampilan berbicara di depan umum dan membangun citra diri yang positif. Hasil pelatihan menunjukkan perkembangan yang positif setelah pelatihan di mana peserta memiliki kepercayaan diri yang meningkat sehingga mampu menyampaikan materi dengan baik dengan menerapkan berbagai teknik public speaking.
Keywords: pengembangan karakter kepemimpinan, SMA Angkasa 1 Halim Perdanakusuma Jakarta, Public Speaking, Personal Branding
Share Link
| Plain Format
| Corresponding Author (Yunilis Andika)
|
176 |
Sosial Humaniora |
ABS-141 |
Uang Panai: Tradisi Pernikahan Uang Panai pada Tren Pernikahan di Kantor Urusan Agama (KUA) di Kota Makassar Syaskya Cintya Devi (a*), Muhammad Nur Ibrahim (b), Nailah Nirwana Awe (b), Drs. Khoiri, MM. (b), Dr. Agus Trianto (b)
MAN 2 Kota Makassar, JL. A. P. Pettarani No. 1, Mannuruki, Kec. Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90221, Indonesia
*man2kotamakassar[at]gmail.com
Abstract
Penelitian ini membahas fenomena uang panai^ dalam masyarakat Bugis dan Makassar serta kaitannya dengan pernikahan di Kantor Urusan Agama (KUA). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran uang panai^ dalam pernikahan di KUA dan bagaimana persepsi masyarakat terhadap pernikahan tanpa adat. Dengan menggunakan teori maskawin dari Malinowski dan pendekatan kualitatif studi kasus, penelitian ini mengkaji tradisi pernikahan masyarakat Bugis dan Makassar, peran KUA, serta pandangan generasi milenial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pernikahan di KUA hanya dilakukan untuk pencatatan resmi, sementara resepsi adat masih memerlukan uang panai^. Masyarakat memandang pernikahan tanpa uang panai^ sebagai sesuatu yang memalukan (siri^), karena hal ini sangat terkait dengan harga diri budaya. Jika calon mempelai pria tidak mampu memenuhi besaran uang panai^ yang ditetapkan oleh keluarga mempelai wanita, pernikahan bisa gagal dilaksanakan dan berisiko terjadi silariang (kawin lari). Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun ada tren modern, tradisi uang panai^ tetap memiliki peran penting dalam praktik pernikahan Bugis dan Makassar, dan pernikahan di KUA tidak menghilangkan keberadaan adat ini.
Keywords: Uang Panai- Tren Pernikahan- Kantor Urusan Agama- Generasi Milenial- Tradisi Pernikahan, Eksistensi, Bugis- Makassar
Share Link
| Plain Format
| Corresponding Author (Syaskya Cintya Devi)
|
177 |
Sosial Humaniora |
ABS-150 |
Pelatihan Penggunaan Modul Ketahanan Keluarga Anti Narkotika bagi Guru tingkat SMP di Indramayu Hilma Fitriyani (a*), Karsih (a), Susi Fitri (b)
a) Program Studi S1 Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta
*hilma[at]unj.ac.id
b)Program Program Studi S2 Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta
Abstract
Survei nasional pada 2021 mendapati bahwa prevalensi penyalahgunaan narkotika di Indonesia meningkat 0,15 persen sehingga menjadi 1,95% atau sebanyak 3,66 juta jiwa. Kondisi ini perlu untuk ditindaklanjuti. Tidak hanya terkait pada pemberantasannya, namun juga pada upaya pencegahan sehingga tidak lebih banyak yang tergelincir menggunakan narkotika terutama pada kalangan peserta didik di usia remaja.
Pencegahan penyalahgunaan narkoba perlu dilakukan melalui Upaya intervensi yang mendasar, yaitu melibatkan peran keluarga. Pengasuhan orangtua dan interaksi yang hangat di dalam keluarga memberi pengaruh positif terhadap tumbuh kembang anak dan membantunya untuk memperkuat diri dari penyalahgunaan narkoba.
Intervensi Ketahanan Keluarga anti Narkotika merupakan intervensi yang diketahui memberi dampak positif jangka Panjang terhadap kemampuan pengasuhan orangtua dan resiliensi anak, sehingga penggunaannya perlu lebih diperluas.
Melatih guru untuk menggunakan modul ketahanan keluarga anti narkotika memberikan kesempatan yang besar untuk memperluas penyebaran intervensi dengan melihat hasil evaluasi kegiatan yang menunjukkan modul intervensi ketahanan keluarga anti narkotika dapat dipahami oleh guru. Simulasi yang dilakukan oleh peserta menunjukkan bahwa guru dapat memahami isi modul, memahami cara penggunaan modul, menunjukkan keterampilan yang memadai sebagai fasilitator intervensi ketahanan keluarga anti narkotika. Para guru juga menunjukkan optimisme bahwa program tersebut dapat dijalankan di sekolahnya untuk memberikan intervensi pencegahan penyalahgunaan narkoba kepada orangtua dan peserta didik.
Keywords: Ketahanan Keluarga- Anti Narkotika
Share Link
| Plain Format
| Corresponding Author (Hilma Fitriyani)
|
178 |
Sosial Humaniora |
ABS-151 |
PENYULUHAN LATIHAN FISIK YANG BAIK BENAR TERUKUR DAN TERATUR (BBTT) PADA MASYARAKAT DESA SUKAMAJU, KABUPATEN BOGOR Kuswahyudi (a*), Yasep Setiakarnawijaya (a)
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Abstract
Abstract
This community service aims to provide knowledge to the people of Sukamaju Village, Mega Mendung District, Bogor Regency, West Java Province about Good, Correct, Measurable, and Regular Physical Exercise. The place of research was carried out in Sukamaju Village, Mega Mendung District, Bogor Regency, West Java Province. The implementation time of the activity starts from 30 to 31 August 2024. The methods used in carrying out this community service program are: information discussions, demonstrations, mentoring, exercises, and hands-on practice. The results of community service went well and smoothly. Programs that have been implemented include- Provide counseling materials, watch videos of physical exercise activities with various movements, and conduct knowledge surveys about Good, Correct, Measurable, and Regular Physical Exercises (BBTT). Community participation and support is quite high, where the community is actively involved in the implementation of the program so that the community can take maximum benefit.
Keywords: Physical Training, Knowledge, Sukamaju Society
Abstrak
Pengabdian Kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat Desa Sukamaju Kecamatan Mega Mendung Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat tentang Latihan Fisik yang Baik, Benar, Terukur, dan Teratur. Tempat penelitian dilaksanakan di Sukamaju Kecamatan Mega Mendung Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat. Waktu pelaksanan kegiatan dimulai tanggal 30 sampai dengan 31 Agustus 2024. Metode yang digunakan dalam menjalankan program pengabdian masyarakat ini adalah: diskusi informasi, demonstrasi, pembimbingan, latihan, dan praktek langsung. Hasil Pengabdian masyarakat berjalan dengan baik dan lancar. Program yang telah dilaksanakan meliputi- Memberikan materi penyuluhan, menonton video kegiatan latihan fisik dengan berbagai gerakan, dan melakukan survey pengetahuan tentang Latihan Fisik yang Baik, Benar, Terukur, dan Teratur (BBTT). Partisipasi dan dukungan masyarakat cukup tinggi, dimana masyarakat turut aktif dalam pelaksanaan program sehingga masyarakat dapat mengambil manfaatnya dengan lebih maksimal.
Kata Kunci: Latihan Fisik, Pengetahuan, Masyarakat Sukamaju
Keywords: Latihan Fisik, Pengetahuan, Masyarakat Sukamaju
Share Link
| Plain Format
| Corresponding Author (Kuswahyudi Kuswahyudi)
|
179 |
Sosial Humaniora |
ABS-161 |
Analisis Kekerasan Verbal pada Kalangan Remaja di Kota Makassar Studi Kasus: MAN 1, MAN 2 dan SMAN 11 Kota Makassar Nur Aisyah Rudy1* aisyardhy@gmail.com, Siti Amanda Sabil2* amadiketuu02@gmail.com, Andi Mufrih Mutawakkil Atsaal Fachrin3*akkilfachrin@gmail.com, Khoiri4* khoirim2m@gmail.com
MAN 2 Kota Makassar
Abstract
Pengkajian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kesadaran seseorang terhadap dampak kekerasan verbal terhadap perkembangan sosial dan karakter remaja. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (P2M) ini bertujuan untuk mengeksplorasi perilaku remaja dalam menghadapi kekerasan verbal dan dampaknya terhadap kehidupan sosial mereka. Dengan mengunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi di tiga lokasi sekolah: MAN 1, MAN 2, dan SMA Negeri 11 Kota Makassar. Pengkajian ini menyoroti pentingnya kesadaran dan pengelolaan kekerasan verbal dalam interaksi sosial remaja serta perlunya pendekatan yang lebih baik dalam pendidikan dan pengawasan lingkungan sosial mereka.
Keywords: Kekerasan Verbal- Remaja- Kota Makassar
Share Link
| Plain Format
| Corresponding Author (siti amanda sabil)
|
180 |
Sosial Humaniora |
ABS-173 |
Pelatihan Tari Betawi Berjudul Tari Nyai Cukin Berbasis Akulturasi Budaya Peranakan Tionghoa Bagi Mahasiswa di Hebei International Studies University B Kristiono Soewardje SE SSn MSn
Universitas Negeri Jakarta
Abstract
Program Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan memperkenalkan seni budaya Betawi yang berlandaskan akulturasi budaya peranakan Tionghoa melalui pelatihan tari Nyai Cukin. Selain itu, program ini juga bertujuan mendorong kolaborasi budaya antara Hebei International Studies University (HISU) dan Universitas Negeri Jakarta (UNJ). HISU, sebagai mitra UNJ yang berlokasi di Shijiazhuang, Provinsi Hebei, memiliki lebih dari 21.000 mahasiswa dan 1.358 dosen serta staf, termasuk akademisi dan ahli asing. HISU telah tumbuh menjadi universitas yang komprehensif dan berskala internasional, serta merupakan satu-satunya universitas bahasa internasional mandiri di Provinsi Hebei. Mahasiswa HISU diwajibkan mengambil mata kuliah Bahasa Indonesia Penutur Asing (BIPA) dari semester awal hingga semester akhir, dengan fokus juga pada pengenalan budaya Indonesia dalam kurikulumnya. Pelatihan tari Nyai Cukin, yang mencerminkan akulturasi budaya peranakan Tionghoa, menggunakan metode pembelajaran demonstrasi dan imitasi. Metode ini dirancang untuk memudahkan mahasiswa dalam memahami gerakan tari. Pelatihan dilakukan baik secara daring maupun tatap muka, dengan menyajikan sejarah tari, video pertunjukan, serta video pembelajaran. Pendekatan ini sangat membantu mahasiswa HISU dalam mempelajari dan menguasai tari Nyai Cukin, sehingga mereka berhasil menampilkan tarian tersebut di depan mahasiswa baru dengan baik
Keywords: Pelatihan Tari, Tari Nyai Cukin, Budaya Peranakan Tionghoa
Share Link
| Plain Format
| Corresponding Author (Bambang Kristiono Soewardjo)
|
Page 6 (data 151 to 180 of 188) | Displayed ini 30 data/page << PREV
1 2 3 4 5 6 7 NEXT >>
|