:: Abstract List ::

Page 7 (data 181 to 192 of 192) | Displayed ini 30 data/page << PREV
1 2 3 4 5 6 7
181 |
Sosial Humaniora |
ABS-149 |
Language Village as Part of Educational Tourism: Multi-Parties Perceptions Rahayu Purbasari1, Atikah Ruslianti2, Nurul Adha Kurniati 3
1, 2, 3 English Literature Study Program of Universitas Negeri Jakarta
Abstract
Desa Cisaat, Ciater, Subang as a fostered village of Jakarta State University has enormous potential for community development and empowerment, especially in the areas of education, tourism as well as culture and art. This multi-year activity is expected to improve the lives of the villagers whose village as one of the educational tourism destinations. This community service activity in the first year aims to explore the establishment of a language village in Desa Cisaat Ciater, Subang. Establishing a language village requires many aspects. Three of the aspects is the readiness of residents and apparatus of the village, the commitment from the stakeholders and the reception of the potential customers. Through survey, their perceptions reflect their readiness, commitment and the reception in participating the establishment of a language village
Keywords: language village, educational tourism, perceptions of multi-parties
Share Link
| Plain Format
| Corresponding Author (Rahayu Purbasari)
|
182 |
Sosial Humaniora |
ABS-150 |
RESISTENSI TOKOH YUNI DALAM NOVEL YUNI KARYA ADE UBAIDIL DAN KAMILA ANDINI Hidayah Budi Qur^ani 1), Tuti Kusniarti 2), Desy Rufaidah 3)
1)2) Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Muhammadiyah Malang
3) Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Sarjanawiyata
Abstract
Resistensi merupakan sikap bertahan, berusaha untuk melawan, menentang, atau upaya oposisi yang lain pada umumnya. Perlawanan atau resistensi terhadap sesuatu yang menekan dalam kehidupan sehari-hari merupakan hal yang wajar, dari pihak inferior kepada pihak superior. Sikap bertahan juga ditunjukkan dalam novel Yuni karya Ade Ubaidil dan Kamila Andini melalui tokoh utama perempuan bernama Yuni. Dalam novel, digambarkan bahwa tokoh Yuni seorang remaja perempuan yang mengalami konflik struktural. Konflik struktural yang dialami oleh tokoh Yuni tidak membuatnya pasrah dan menerima nasib, tetapi justru melakukan perlawanan. Perlawanan yang dilakukan oleh tokoh Yuni sejalan dengan teori James C. Scott. Sumber data pada penelitian ini adalah novel Yuni karya Ade Ubaidil dan Kamila Andini serta data penelitian ini berupa kutipan kalimat dan frasa yang menggambarkan bentuk-bentuk resistensi tokoh Yuni. Hasil dari penelitian ini adalah penggambaran bentuk-bentuk resistensi diantaranya (1) menolak untuk menikah muda, (2) menggemari warna ungu, (3) membuat keputusan sendiri dalam hidupnya, dan (4) melepas keperawanan.
Keywords: Remaja, Resistensi, Stigma
Share Link
| Plain Format
| Corresponding Author (Hidayah Budi Qurani)
|
183 |
Sosial Humaniora |
ABS-151 |
Pemberdayaan Legalitas Produk Lokal Usaha Mikro Kecil dan Menengah Melalui Program Hibah Merdeka Belajar Kampus Merdeka di Desa Puntukrejo Reza Ilham Maulana, Aldi Rizki Khoiruddin, Kadek Dwi Ariani, Tifani Rizki Dianisa, Zufar Maulana Ar-Razaq, Andini Timoer Putri, Keisya Kalyana Mahdy, Yundha Rachmawati, Martina Radin, Elma Dzakya Salsabila Rein Hart, Rysca Indreswari, Muhammad Rustamaji
Universitas Sebelas Maret
Abstract
Abstract
Examining the development of the number of Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) in Puntukrejo Village, Ngargoyoso District, Karanganyar Regency, where in 2019 there were 15 MSME actors, then increased by 30 MSMEs in 2020, until the latest data on the number of existing MSMEs reached 50 SMEs. The development of the number of MSMEs and the products of Puntukrejo Village is not proportional to the awareness of MSME actors on the importance of managing the legal aspects of MSME products and registering trademark rights to the Directorate General of Intellectual Property of the Ministry of Law and Human Rights. Therefore, with the problem of the legality aspect of MSMEs and the registration of trademark rights, the service team realized a solution idea to be able to overcome these problems. The service team^s service activities are carried out based on the Participatory Rural Appraisal (RPA) method. The purpose of the service is to raise awareness and the active role of MSME actors in Puntukrejo Village in managing the legality of MSMEs and registering Brand Rights. In addition, the service team carried out this activity through the MBKM (Merdeka Belajar Merdeka Campus) program. The form of activities carried out are projects in villages ranging from data collection, socialization, assistance in managing the legal aspects of MSMEs, registration of trademark rights, commercialization to preparing reports and publications. As a result of this activity in the form of completing the legality aspect for MSME actors, the creation of a Trademark Rights certificate for MSME actors in Puntukrejo Village, understanding of the commercialization of Trademark Rights for superior products of Puntukrejo Village, and the independence of Puntukrejo Village MSMEs in developing Mark Rights.
Keywords: Legality, Trademark Rights, MSMEs, Puntukrejo Village
Abstrak
Menelaah perkembangan jumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Puntukrejo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar yang mana pada tahun 2019 terdapat 15 pelaku UMKM, kemudian meningkat sebanyak 30 UMKM pada 2020, hingga data terakhir jumlah UMKM yang ada mencapai 50 UMKM. Perkembangan jumlah UMKM dan produk-produk Desa Puntukrejo tersebut tidak sebanding dengan kesadaran pelaku UMKM akan pentingnya mengurus aspek legalitas produk UMKM dan mendaftarkan Hak Merek kepada Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementrian Hukum dan HAM. Oleh karena itu, dengan adanya permasalahan terhadap aspek legalitas UMKM dan pendaftaran Hak Merek ini, tim pengabdi mewujudkan ide solutif untuk bisa mengatasi permasalahan tersebut. Kegiatan pengabdian tim pengabdi laksanakan berdasarkan metode Participatory Rural Apprasial (RPA). Tujuan pengabdian adalah menumbuhkan kesadaran dan peran aktif pelaku UMKM Desa Puntukrejo dalam mengurus legalitas UMKM serta mendaftarkan Hak Merk. Selain itu, tim pengabdi melaksanakan kegiatan ini melalui program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). Bentuk kegiatan yang dilakukan yakni proyek di desa mulai dari pendataan, sosialisasi, pendampingan pengurusan aspek legalitas UMKM, pendaftaran Hak Merek, komersialisasi hingga penyusunan laporan dan publikasi. Sebagai hasil dalam kegiatan ini berupa telengkapinya aspek legalitas bagi pelaku UMKM, terciptanya sertifikat Hak Merek bagi para pelaku UMKM di Desa Puntukrejo, pemahaman mengenai komersialisasi Hak Merek produk unggulan Desa Puntukrejo, serta mandirinya UMKM Desa Puntukrejo dalam mengembangkan Hak Merek.
Kata Kunci: Legalitas, Hak Merek, UMKM, Desa Puntukrejo
Keywords: Legalitas, Hak Merek, UMKM, Desa Puntukrejo
Share Link
| Plain Format
| Corresponding Author (Aldi Rizki Khoiruddin)
|
184 |
Sosial Humaniora |
ABS-153 |
Optimalisasi Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa (APBDes) Di Desa Cisaat Kabupaten Subang, Jawa Barat Tri Hesti Utaminingtyas, Mardyah Alfiani Batubara, Ifrohatun
Universitas Negeri Jakarta
Abstract
Abstract
The Village Fund is one source of income in every village, which comes from the government. With the Village Fund, the amount of Village income will increase. Increasing village income is intended to improve community service facilities in the form of meeting basic needs, strengthening village institutions and other activities needed by village communities which are decided through the Village Musrenbang. However, the existence of the Village Fund also raises a new problem, namely that not a few people are worried about the management of the Village Fund. This is related to the condition of village officials who are considered to have low quality human resources, and the community is not yet critical of the management of the village income and expenditure budget (APBDesa) so that the form of supervision carried out by the community cannot be maximized. Although the preparation of the APBDes in Cisaat Village has involved elements of the community, the impact has not been felt to the maximum so that improvements and improvements are still needed so that the benefits are increasingly felt by the entire village community
Keywords: APBDes, The Village Fund
Share Link
| Plain Format
| Corresponding Author (Tri Hesti Utaminingtyas)
|
185 |
Sosial Humaniora |
ABS-157 |
PENYULUHAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK BAGI KADER JIWA YAYASAN BANI AMRINI BATANGAN BANGKALAN Sri Wahyuningsih, Mohammad Hafidori, Muhammad Ali Shodiqin, Monigh Nabilah Amirah Firdaus, Nur Fatika Putri Mei Sari, Agil Putri Mar^atus Sholikhah.
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
Abstract
Communication with ODGJ is still a challenge for the soul cadres at the Bani Amrini Panti Jiwa located in Batangan Village, Tanah Merah District, Bangkalan Regency, East Java Province. This community service aims to improve the knowledge and skills of mental cadres in effective communication with People with Mental Disorders (ODGJ). Based on information from one of the soul cadres and observations by the abdimas team, so far the Bani Amrini Panti Jiwa uses a psycho-religious approach in communicating. The method in this activity is in the form of counseling involving soul cadres, village officials and the surrounding community as participants. This outreach activity was carried out face-to-face, at the Batangan Village Hall. Carrying out the concept of counseling followed by discussion sessions as well as sharing and hearings. Where participants are free to ask anything about ODGJ and Therapeutic Communication to the presenters. That way, two-way communication will appear between the presenter and the participants which shows the effectiveness of communication. The results of the activity showed that participants experienced an increase in understanding of therapeutic communication as evidenced by the activeness of participants who responded well to questions from the presenters. There was an increase in 2 days after the event based on observations made by the team at the Bani Amrini Panti Jiwa. Where the cadres become better at communicating. Such as conveying invitations, asking questions, and giving directions.
ABSTRAK
Komunikasi dengan ODGJ masih menjadi tantangan bagi kader jiwa di Panti Jiwa Bani Amrini yang berlokasi di Desa Batangan, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader jiwa dalam melakukan komunikasi yang efektif kepada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Berdasarkan keterangan dari salah satu kader jiwa dan pengamatan oleh tim abdimas, selama ini Panti Jiwa Bani Amrini menggunakan pendekatan psiko-religius dalam berkomunikasi. Metode dalam kegiatan ini berupa penyuluhan yang melibatkan kader jiwa, perangkat desa dan masyarakat sekitar sebagai peserta. Kegiatan penyuluhan ini dilakukan secara tatap muka, bertempat di Balai Desa Batangan. Mengusung konsep penyuluhan diikuti dengan sesi diskusi sekaligus sharing and hearing. Dimana peserta dibebaskan bertanya apapun mengenai ODGJ dan Komunikasi Terapeutik terhadap pemateri. Dengan begitu, akan muncul komunikasi dua arah antara pemateri dengan peserta yang menunjukkan efektivitas komunikasi. Hasil kegiatan menunjukkan peserta mengalami peningkatan pemahaman mengenai komunikasi terapeutik dibuktikan dengan keaktifan peserta yang menanggapi pertanyaan dari pemateri dengan baik. Terjadi peningkatan di 2 hari pasca acara berdasarkan pengamatan yang tim lakukan di Panti Jiwa Bani Amrini. Dimana para kader menjadi lebih baik dalam berkomunikasi. Seperti menyampaikan ajakan, mengajukan pertanyaan, dan memberikan arahan.
Keywords: communication, ODGJ, counceling, soul of cadres.
Share Link
| Plain Format
| Corresponding Author (Sri Wahyuningsih Wahyuningsih)
|
186 |
Sosial Humaniora |
ABS-158 |
PENGEMBANGAN EKOWISATA AIR TERJUN PURUK KAWUK DI KABUPATEN MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Superiadinata, Yetrie Ludang, Firlianty
Universitas Palangkaraya
Abstract
Abstract
Puruk Kawuk Waterfall is a natural waters located in Saripoi Village, Tanah Siang District, Murung Raya Regency. This study aims to (1) identify and analyze the potential for tourist attraction (ODTW) in the Puruk Kawuk Waterfall area, (2) formulate plans and strategies for ecotourism development in the Puruk Kawuk Waterfall area. Analysis of the potential of natural tourism objects and attractions using the Operational Area Analysis guideline - Natural Tourism Objects and Attractions (ADO-ODTWA) Director General of PHKA 2003. Ecotourism development plans and strategies for Puruk Kawuk Waterfall were prepared using SWOT analysis. The results of the study show that the assessment criteria for the Puruk Kawuk Waterfall (ATPK) area have a moderate classification, which indicates that this area has potential and is feasible to be developed, but has several obstacles and obstacles to be developed as an ecotourism destination.
Keywords: PKeywords: Puruk Kawuk Waterfall, Ecotourism, Development Strategyl
Share Link
| Plain Format
| Corresponding Author (Superiadinata Superiadinata)
|
187 |
Sosial Humaniora |
ABS-170 |
PENGABDIAN PERANAN LITERASI FISIK SEBAGAI PENGABDIAN MASYARAKAT BERBUDAYA OLAHRAGA DI DESA CISAAT, JAWA BARAT Aryati.1* and Kurnia Tahki.2*
Fakultas Ilmu Olahraga
Universitas Negeri Jakarta
Abstract
Abstract
This community service activity aims to provide socialization of the role of physical literacy in sports culture for kindergarten teachers in the Cisaat Village area, Ciater District, Subang Regency, West Java. Early Childhood requires active movement 3 hours a day (WHO2019). Cultivating sports by providing knowledge and practicing physical literacy will positively influence early childhood-teachers as friends, models, motivators, and facilitators. The teacher^s clothes help them move freely. Learning through movement is a highly recommended and planned activity.
A good level of development in early childhood is the ^golden age^ of cultivating sports with various simple games of physical literacy. The Quality of early childhood teachers creates early childhood to do independently. Obtaining the game facilities and infrastructure provided teachers and early childhood better opportunities. The beautiful environment and early childhood being able to travel to school on foot are extraordinarily unique to students in Cisaat Village. The method used is a method of demonstration and practice in the field as well as discussion and class discussion partnership with the Cisaat Village apparatus as a form of community service. The results of the service activities obtained the level of knowledge of kindergarten teachers of physical literacy is a high level of participants. Realizing the effects of sports culture affects daily life^s influence on discipline, maintaining health, and understanding physical literacy in practice. Both are motivated and confident. Basic skills, knowledge, and support in the social environment by carrying out activities is a beneficial and positive physical helpful concept from teachers giving positive feedback after discussion and demonstration. Kindergarten teachers are critical of the early childhood essential ports cultural news poster, not only offered to early childhood but also need parents^ support in environmental research on physical literacy scientific point of view. At the same time has a limit On it.
.
Keywords: Physical literacy, Sport Culture and Teachers^
Share Link
| Plain Format
| Corresponding Author (Aryati Mowll)
|
188 |
Sosial Humaniora |
ABS-174 |
Pembentukan Peraturan Desa Sebagai Dasar Pelaksanaan Penyelenggaraan Pemerintahan Di Desa Soma Malifut Sukitman Asgar, S.H.,M.H(1), Sahrul Hi. Posi, SE.,M.Ak(2), Sahrestia Kartianti, S.Pd.,M.Pd(3)
Universitas Hein Namotemo-Halmahera Utara
Abstract
Rendahnya tingkat pendidikan Pemerintah Desa ditambah dengan dukungan regulasi yang lemah sangatlah berdampak pada pengambilan kebijakan bagi Kepala Desa. Beberapa persoalan mendasar yang terjadi di desa Soma yaitu tingginya tingkat Kekerasan dan Kenakalan pada Anak, para pedagang pasar yang tidak mengetahui perhitungan akuntansi atas setiap laba yang diperoleh termasuk pula Aset desa yang tidak tertata. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut perlu didukung dengan regulasi tingkat desa dalam hal ini Peraturan Desa. Peraturan Desa dibutuhkan selain dari mengatasi dan melindungi kepala desa dari resiko hukum juga sebagai dasar bagi kepala desa untuk mengambil kebijakan demi kemajuan dan kesejahteraan warganya, sehingga perlunya dilakukan Penyuluhan dan Pelatihan bagi Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa, masyarakat dan para Pedagang Pasar. Adapun setelah dilaksanakan Penyuluhan ditemukan. satu, Pemerintah Desa belum pernah mendapatkan bimbingan terkait dengan Penyusunan Peraturan Desa. dua, warga tidak memahami bagaimana mendidik anak dengan pola eksistensial humanistik untuk mencegah terjadinya kenakalan serta pentingnya perhitungan Laba bagi para Pedagang untuk Kelangsungan Usaha dan Konstribusi bagi Pengembangan Pasar. Kesimpulan dari Pelaksanaan Pengabdian ini adalah Kepala Desa memiliki kemauan untuk menata pasar agar lebih baik, namun terbentur dengan tidak adanya payung hukum untuk pengambilan kebijakan dimaksud, termasuk dalam hal pengaturan Perlindungan Anak.
Keywords: Pembentukan Perdes- Desa Soma
Share Link
| Plain Format
| Corresponding Author (SUKITMAN ASGAR)
|
189 |
Sosial Humaniora |
ABS-175 |
Sosialisasi Sport Recovery pada KSR PMI Unit UNJ Ruliando Hasea Purba, Mansur Jauhari, Tridinda Aprilia
KSR-PMI unit UNJ adalah salah satu bidang untuk menyalurkan bakat dalam organisasi maupun kemasyarakatan yang sering bertugas di bidang Kesehatan. Tujuan diadakannya acara ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan sport recovery KSR-PMI unit UNJ. Anggota KSR-PMI unit UNJ yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 55 orang. Metode pelaksanaan kegiatan ini yaitu diawali dari pemberian soal Pre-Test, lalu penjelasan materi, dilanjutkan diskusi, setelah itu diberikan soal Post-Test, lalu dilakukan analisis data dengan menggunakan IBM SPSS Statistics 26 dan Ms. Excel. Hasil dari analisis data menunjukkan bahwa mean post-test (26,63) > mean pre-test (58,45). Peserta mengalami peningkatan pengetahuan tentang recovery sebesar 119% setelah mengikuti kegiatan ini. Motivasi dan antusiasme dari para peserta sangat tinggi ditandai dengan keaktifan saat diskusi. Upaya yang dapat dilakukan oleh anggota Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR PMI) Unit UNJ setelah kegiatan ini, yaitu dapat melakukan tindakan pencegahan agar potensi cedera menurun serta memiliki pengetahuan yang cukup untuk dapat mengimplementasikannya kepada masyarakat dan memberi informasi sport recovery kepada masyarakat.
Abstract
Please Just Try to Submit This Sample Abstract
You Can Edit It Again Later
Keywords: KSR-PMI Unit UNJ, Sport Recovery
Share Link
| Plain Format
| Corresponding Author (Ruliando Hasea Purba)
|
190 |
Sosial Humaniora |
ABS-186 |
Sejarah dan Kearifan Lokal Cianjur Sebagai Sumber Pembinaan Karakter Generasi Muda Desa Bobojong Kurniawati, Abrar, M.Fakhruddin, Pamela Ayesma, Triasih Kartikowati
Universitas Negeri Jakarta
Abstract
Artikel ini bertujuan untuk menanamkan pemahaman kepada generasi muda tentang pentingnya sejarah dan kearifan lokal sebagai upaya menciptakan karakter generasi muda sebagai agen perubahan bangsa. Pemuda yang berkarakter dan berkualitas unggul merupakan prasyarat kemajuan suatu bangsa termasuk Indonesia. Pentingnya pembinaan karakter yang merupakan aspek afektif dalam pendidikan ini sayangnya masih belum menjadi kesadaran masyarakat yang lebih banyak menitikberatkan pada aspek kognitif dalam pendidikan. Masyarakat Indonesia sesungguhnya kaya akan sejarah dan kearifan lokal yang sangat mungkin digali kembali sebagai sumber pembinaan karakter termasuk Cianjur Jawa Barat. Masyarakat Cianjur memiliki sejarah yang panjang dan kearifan lokal yang tercermin dari tiga pilar masyarakat Cianjur yaitu Ngaos, Mamaos dan Maenpo. Ngaos adalah kata halus dalam bahasa Sunda yang berarti ^ngaji^ atau membaca ayat-ayat Alquran atau dapat juga diartikan sebagai membaca tanda-tanda kebesaran Tuhan dengan membaca fenomena yang ada di alam semesta sehingga dapat mengolah alam dengan baik. Mamaos adalah tembang Sunda khas Cianjur yang diciptakan pertama kali oleh R.A.A Kusumahningrat sekitar abad ke-19. Sementara itu Maenpo atau Maenpo Cikalong adalah pencak silat khas Cianjur yang juga dikembangkan sejak abad ke-19. Namun, 3 pilar masyarakat ini semakin tergerus oleh kemajuan zaman dan kecanggihan teknologi padahal Ngaos, Mamaos dan Maenpo mempunyai makna mendalam bagi masyarakat khususnya pemuda. Untuk itu kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan peneliti ini diarahkan pada penggalian kembali sejarah dan kearifan lokal Cianjur pada generasi muda khususnya anggota karang taruna Desa Bobojong Cianjur.
Keywords: Karakter- Kearifan Lokal- Sejarah Lokal- Ngaos- Mamaos-Maenpo
Share Link
| Plain Format
| Corresponding Author (Kurniawati Kurniawati)
|
191 |
Sosial Humaniora |
ABS-191 |
SOSIALISASI PEMBUATAN LAPANGAN DAN PERTANDINGAN OLAHRAGA PICKLEBALL Dr. Rina Ambar Dewanti
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Abstract
This community service activity aims to provide services and information to the community in the Cisaat Village area, Ciater District, Subang Regency, West Java regarding the sport of pickleball. This is done because there are still many elementary schools that do not have sports game facilities and lack of knowledge of contemporary sports games. So it is deemed necessary to provide knowledge and grants for pickleball game sports infrastructure. This service activity was carried out on June 29, 2022 in Cisaat Village, Ciater District, Subang Regency, West Java. The method used is the implementation method that is carried out to provide pickleball game sports facilities. This activity is partnered with Cisaat Village officials, Ciater District, Subang Regency, West Java as a form of community service by the Faculty of Sports Science, Jakarta State University
Keywords: Please Just Try to Submit This Sample Abstract
Share Link
| Plain Format
| Corresponding Author (Rina Ambar Dewanti)
|
192 |
Sosial Humaniora |
ABS-193 |
Pelatihan Strength & Conditioning se-wilayah III Cirebon, Jawa Barat Heru Miftakhudin, Okki Yonda
Fakultas Ilmu keolahragaan, Universitas Negeri Jakarta
Jalan Pemuda 10, Rawamangun, Jakarta Timur
Abstract
Data PB. PELTI pada bulan maret 2022 untuk kategori usia dibawah 10 - 16 tahun, menunjukkan hanya terdapat 1 orang pemain asal wilayah III Cirebon, a/n Fauzan ahmad dengan peringakat 4 nasional kelompok umur 16 Tahun putra, melihat data tersebut dinilai ada kekurangan dalam membina dan membangun atlet daerah untuk bisa berkompetisi dan memiliki peringkat nasional. Spesifik pada area kepelatihan dan pengembangan pelatih dalam olahraga tenis, area yang harus diperbaiki Bersama adalah persoalan taktik tehnik dan strength and conditioning, kerena area ini merupakan fondasi atau roda untuk menjalankan bagaimana implementasi kemampuan skill atlet dilapangan,
Tehnik dalam tenis bukan hanya sekedar bisa memukul bola saja sebanyak banyaknya, tapi lebih seperti serve, return serve, rally, approaching and net game, dan passing shot or lob, dan bahkan untuk dari segi elemen paing dasar lagi yaitu balance, raquet face control dan timing merupakan indicator atlet tenis yang harus terpenuhi secara sempurna dan harus bisa melakukannya dengan efektif dan efisien, karena 5 hal ini bisa mengantarkan membantu 50% dalam menciptakan sebuah poin. Taktik dalam tenis bukan hanya berbicara konsistensi pukulan, namun ada beberapa yang harus dikuasai dan menempel dengan unsur 5 hal diatas, seperti, bermain dengan pola open court, playing on weakness, playing variation, serve and volley, aggressive baseliner, counter puncher, behind the back, net rusher, 2 on 1, solid cross court, determining middle area, first taking inisiative, high percentage. taktik ini akan membantu 50% lagi dalam menciptakan poin dan tentunya kemenangan.
Penjelasan diatas tidak banyak pelatih yang sadar bahwa faktor pendukungya adalah latihan strength and conditioning sehingga pemain mengetahui faktor kekuatan mana yang harus kuatkani, dengan demikian perlu dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan judul: Pelatihan Strength and Conditioning Se-wilayah III Cirebon, Jawa Barat. Kegiatan ini dirancang dalam rangka memberikan kontribusi mendasar pada pelatih daerah, guru pendidikan jasmani sebagai sasaran. Pemberian wawasan, pengetahuan dan drill langsung terhadap pelatih dan guru-guru pendidikan jasmani tentang teori dan praktek Strength and Conditioning sehingga memberikan bekal dan peluang dalam rangka mengembangkan aktifitas muridnya dengan sebaik baiknya dan terarah. Luaran yang ditargetkan berupa kompetensi pelatih dan guru dalam membina cabang olahraga permainan dalam rangka meningkatkan kualitas sdm atlit dan pengetahuan pelatih tentang cara melatih yang tepat sasaranse wilayah III cirebon
Keywords: Pelatihan, Tennis, Strength and Conditioning
Share Link
| Plain Format
| Corresponding Author (Heru Miftakhudin)
|
Page 7 (data 181 to 192 of 192) | Displayed ini 30 data/page << PREV
1 2 3 4 5 6 7
|