PITFK UNJANI XII
Conference Management System
Main Site
Submission Guide
Register
Login
User List | Statistics
Abstract List | Statistics
Paper List
Reviewer List
Presentation Video
Online Q&A Forum
Access Mode
Ifory System
:: Abstract ::

<< back

Gambaran Histopatologi Hepar Mencit Galur DDY Pada Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Salam
Ris Kristiana, Maman Djamaluddin, Astri Pradini, Milani Indah K, Bagus Yuda Permana

Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani


Abstract

Daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp) merupakan salah satu tanaman yang digunakan sebagai obat herbal di Indonesia. Senyawa aktif dalam daun bermanfat sebagai antibakteri, antidiare, antihiperglikemik, antihiperlipidemia, antihiperuresemia, antioksidan, dan antiinflamasi. Obat merupakan zat asing yang dapat berpotensi menyebabkan hepatotoksisitas. Penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa ekstrak etanol daun salam (EEDS) termasuk kategori praktis tidak toksik, tetapi belum ada keterangan pengaruhnya terhadap struktur mikroskopis organ hepar. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui adanya perubahan histopatologi hepar mencit yang terjadi pada kelompok pemberian akut EEDS dosis bertingkat. Perubahan histopatologi dapat berupa peradangan, degenerasi, dan nekrosis. Penelitian ini merupakan studi observasional dengan cara dilakukan pengamatan dan melihat pengaruh pemberian EEDS peroral yang terhadap keadaan histopatologi hepar mencit (Mus musculus) putih jantan dan betina galur DDY. Sediaan berjumlah 55 buah, terdiri dari 3 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif (K), kelompok diberikan EEDS dengan dosis 1250 mg/kgBB (P1), dosis 2500 mg/kgBB (P2), dan dosis 5000 mg/kgBB (P3). Setelah dilakukan terminasi, organ hepar diambil dan dilakukan penilaian morfologi secara mikroskopis. Hasil penelitian berdasarkan uji statistik penilaian perubahan hepatosit dengan sistem skoring Manja Roenigk menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada rerata skor perubahan hepatosit (p<0,05). Perbedaan signifikan pada mencit jantan K-P2 dan K-P3 (p=0,032), sedangkan pada mencitbetina K-P1, K-P2, dan K-P3 (p=0,002). Ditemukan perubahan histopatologi berupa peradangan, degenerasi parenkimatosa, degenerasi hidropik, dan nekrosis. Pemberian akut EEDS dosis bertingkat menimbulkan efek toksik berupa kerusakan hepar secara mikroskopis.

Keywords: toksisitas akut, histopatologi hepar

Topic: Biomedical Science

Plain Format | Corresponding Author (Ris Kristiana)

Share Link

Share your abstract link to your social media or profile page

PITFK UNJANI XII - Conference Management System

Powered By Konfrenzi Ultimate 1.832L-Build9m © 2007-2025 All Rights Reserved