Penguatan Peran Warga Sekolah Dalam Mendukung Sekolah Adiwiyata Achmad Husen, Fauzi Abdillah, Dina Rahma Fadlilah, Rivaldo Sanjaya, Abraham Erlangga Renaldo
Achmad Husen: Dosen pada Prodi PPKN, FIS, UNJ.
Fauzi Abdillah: Dosen pada Prodi PPKN, FIS, UNJ.
Rivaldo Sanjaya: Mahasiswa pada Prodi PPKN, FIS, UNJ.
Abraham Erlangga Renaldo: Mahasiswa pada Prodi PPKN, FIS, UNJ.
Dina Rahma Fadlilah: Dosen pada Program Studi Pendidikan Biologit, FITK, UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Abstract
Musibah yang dialami masyarakat dan bangsa Indonesia belakangan ini cukup
masif dan meluas. Gempa, tsunami, banjir, longsor, terjadi begitu sering dan di beberapa wilayah yang cakupannya cukup luas. Kalau dikaji penyebabnya, musibah tersebut selain faktor alamiah, tidak terlepas juga disebabkan faktor kelalaian dan keserakahan manusia. Berdasarkan analisis para ahli hal ini terkait dengan pengelolaan, pelestarian, dan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan yang kurang bertanggung jawab, tidak profesional, dan sifat serakah. Kerugian yang ditimbulkannya pun sangat besar, bahkan tidak sedikit nyawa yang melayang.
Bila penyebab musibah karena faktor alamiah maka kita sebagai manusia yang beragama selayaknya menerima secara legowo (ikhlas) dan menghadapinya dengan sabar dan tawakkal. Namun terhadap faktor kelalaian dan keserakahan manusia, kita seharusnya dapat berupaya menghindarinya. Mulai dari upaya preventif (pencegahan) berupa: hemat dalam pemanfaatan dan penggunaan sumber daya alam dan lingkungan, bijaksana dalam pengelolaan sumber daya alam dan profesional dalam pelestarian lingkungan, sampai upaya represif (penanggulangan) berupa: mitigasi bencana, pemberian bantuan, dan penanganan psikologis sebagai akibat trauma serta pemberian sanksi bagi para perusak lingkungan.
Upaya-upaya penanganan banjir sebenarnya telah banyak dilakukan namun
terkesan inisiasi dan pelaksanaannya lebih didominasi oleh pihak pemerintah,
sehingga masyarakat cenderung bersifat pasif. Padahal disadari bahwa masalah lingkungan khususnya banjir merupakan tanggung jawab bersama semua pihak, termasuk di dalamnya warga masyarakat. Sebagai bagian dari masyarakat, sekolah dengan demikian tidak dapat melepaskan diri dari tanggung jawab tersebut. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, sudah sejak lama mengarahkan dan memberikan penghargaan kepada sekolah yang secara konsisten dan berkesinambungan melakukan upaya mengembangkan sikap dan perilaku pro-lingkungan kepada para siswanya, yang diberi nama Sekolah Adiwiyata. Berdasarkan uraian di atas pengusul terdorong untuk melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul: Penguatan Peran Warga Sekolah dalam Mendukung Sekolah Adiwiyata.
Manfaat dari kegiatan ini sangat penting dan strategis dalam mengembangkan
lingkungan yang aman dan nyaman, sehingga masyarakat dapat menjalani
kehidupannya secara lebih berkualitas.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Hari Kamis, 11 Juli 2024, diikuti oleh
Pengawas, Kepala Sekolah, dan Guru-guru Sekolah Dasar Binaan 4 Kecamatan
Makasar, Jakarta Timur, seluruhnya berjumlah 41 orang.
Berdasarkan pantauan dan evaluasi terhadap kegiatan serta wawancara yang
dilakukan, peserta menunjukkan antusiasme dan sangat bersemangat dalam
mengikuti kegiatan, dan mereka merasakan manfaat yang sangat besar bagi upayaupaya sekolah dalam mewujudkan Sekolah Adiwiyata pada masa yang akan datang.
Oleh karena itu mereka berharap setelah kegiatan ini ada tindaklanjutnya, baik berupa konsultasi maupun bentuk kegiatan lainnya.
Keywords: Kata Kunci: Penguatan, Peran Warga Sekolah, Adiwiyata
Topic: Lingkungan
|