^Merdeka dari Sampah^ melalui Pendidikan Lingkungan dan Pemanfaatan Limbah
Shahibah Yuliani, Nurul Istiqomah, Nova Scorviana H, Nadiroh

Universitas Negeri Jakarta


Abstract

Jakarta sebagai ibu kota yang memiliki populasi padat di Indonesia memiliki beragam masalah sosial. Salah satunya adalah banyaknya sampah yang dihasilkan oleh masyarakat melalui kegiatan produksi rumah tangga maupun industri, baik sampah organik, maupun unorganik. Seiring perkembangan gaya hidup instan pula, penggunaan plastik sangat dominan. Masyarakat kerap menggunakan barang berbahan plastik yang notabene menjadi sampah yang sulit diurai, seperti kantong plastik, botol dan gelas plastik dari air mineral, stereoform, dan lain-lain. Sungai Ciliwung yang membelah ibu kota negara berada dalam daftar sungai terkotor di dunia. Oleh karena itu, penataan dan penyelesaian masalah lingkungan menjadi tanggung jawab bersama. Hingga saat ini Sungai Ciliwung belum merdeka dari sampah. Hal tersebut berakibat pada pemukiman penduduk yang ada di sekitanya, terlebih saat banjir melanda kawasan tersebut. Salah satu kawasan dekat sungai Ciliwung yang sarat dengan masalah sampah dan banjir adalah Bidara Cina. Pada lokasi tersebut pula terdapat sekolah yang menjadi langganan banjir, namun jarang tersentuh edukasi lingkungan, padahal melalui pendidikan kesadaran lingkungan dapat dibangun sejak dini. Berdasarkan masalah tersebut, pendidikan memliki peran dalam memberikan edukasi sekaligus perhatian dalam pengelolan lingkungan. Oleh karena itu, pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan lingkungan dan pengelolaan sampah berbasis bank sampah sangat diperlukan. Kegiatan tersebut dilaksanakan di SD Muhammadiyah 11 yang letak geografisnya bersebelahan dengan Sungai Ciliwung. Kegiatan tersebut diawali dengan pelaksanaan Forum Group Discussion (FGD) dengan kepala sekolah dan dewan guru, kemudian terlaksana pada tanggal 26 Agustus 2022 bertajuk Merdeka dari Sampah melalui Pendidikan Lingkungan dan Pemanfaatan Limbah. Peserta kegiatan adalah guru, komite sekolah, dan peserta didik. Kegiatan Diawali dengan memberikan edukasi tentang cara melestarikan lingkungan, kemudian dilanjutkan dengan pengenalan bank sampah kepada para guru sebagai sarana pengelolaan sampah. Peserta didik mempraktekkan pemilahan sampah dan para guru merapatkan susunan pengurus serta melakukan pengolahan sabun dari limbah dari minyak jelantah.

Keywords: Pendidikan Lingkungan, Bank Sampah, Ciliwung, limbah, sampah

Topic: Lingkungan dan Pengentasan Kemiskinan

SNPPM 2022 Conference | Conference Management System