Abon Ampas Kedelai sebagai Produk Inovasi Baru untuk Meningkatkan Pendapatan Pengrajin Tahu pada Masa Covid di Desa Batumarta I Kecamatan Lubuk Raja OKU
3

Universitas Baturaja


Abstract

Amlai atau abon ampas kedelai merupakan inovasi produk baru yang ditawarkan pada mitra pengrajin tahu di Desa Batumarta I Kecamatan Lubuk Raja Kabupaten OKU. Kegiatan produksi tahu setiap harinya di Desa ini menghasilkan limbah buangan berupa ampas. Ampas kedelai dari proses produksi tahu sering dibuang begitu saja atau dijadikan sebagai pakan ternak. Alternatif lainnya yang dapat dilakukan terhadap buangan ampas kedelai adalah mengolahnya kembali untuk menghasilkan kentungan tambahan bagi pengrajin tahu. Amlai atau Abon Ampas Kedelai merupakan pilihan usaha baru yang dapat memberikan keutungan lebih bagi pengrajin tahu di Desa Batumarta I. Bahan baku yang banyak tersedia sebagai hasil sisa olahan tahu merupakan sumber daya yang harus diolah untuk meningkatkan pendapatan khususnya di masa covid. Semenjak masuk masa pandemic covid, banyak usaha yang terkena dampaknya sehingga menurunkan omset penjualan, termasuk usaha pembuatan tahu. Solusi yang diberikan pada pengrajin tahu adalah melalui olahan limbahnya menjadi bentuk penganan lain yang bisa dijual untuk mendatangkan keuntungan salah satunya adalah Amlai (Abon Ampas Kedelai). Pengolahan ampas kedelai sisa pembuatan tahu bisa menjadi produk andalan yang bernilai komersil. Selain mendatangkan keuntungan, usaha ini membantu pengrajin tahu dalam penanganan limbahnya untuk mewujudkan industri ramah lingkungan. Pengolahan ampas kedelai ini dilakukan melalui pendampingan berupa pengolahan ampas kedelai menjadi abon. Abon dengan tekstur kering memiliki daya simpan yang cupup lama. Solusi lainnya yang diberikan adalah melalui pelatihan manajemen kelola usaha, pemasaran berbasis digital untuk Amlai agar dapat menarik perhatian pasar. Teknologi pengolahan ampas kedelai menjadi abon ampas kedelai (Amlai) akan memunculkan usaha baru yang dapat menjadi produk andalan khas Desa Batumarta I. Dengan kemasan yang menarik dan pemasaran online diharapkan mampu meningkatkan pendapatan pengrajin tahu khususnya di masa pandem

Keywords: Amlai, limbah pangan, pemasaran digital

Topic: Ekonomi Kreatif

SNPPM 2020 Conference | Conference Management System