Alat Ukur dan Indikator yang digunakan dalam penelitian ini didominasi dengan
banyak wawancara dengan santri dan Pengurus di Pondok pesantren Al-
Hikamussalafiyah Cipulus Wanayasa Purwakarta serta konfirmasi juga dengan
salah satu bank Syariah yang terdekat dengan Pondok pesantren Al-
Hikamussalafiyah Cipulus Wanayasa Purwakarta, teori proses persepsi yang
digunakan adalah teorinya Sobur, menurutnya terdapat tiga komponen utama,
yaitu:
1. Seleksi adalah proses penyaringan oleh indra terhadap rangsangan dari
luar, intensitas dan jenisnya dapat banyak atau sedikit. Dalam hal ini para
informan akan mendapatkan informasi terkait bank Syariah, baik informasi
produk penghimpunan dana, penyaluran dana, maupun layanan jasa lainnya
yang ada di bank Syariah. Dari sini mulai muncul persepsi awal tentang
perbankan Syariah di kalangan santri dan Pengurus Pondok pesantren Al-
Hikamussalafiyah Cipulus Wanayasa Purwakarta.
2. Interpretasi, yaitu proses mengorganisasikan informasi sehingga
mempunyai arti bagi seseorang. Interpretasi dipengaruhi oleh berbagai faktor
seperti pengalaman masa lalu, sistem nilai yang dianut, motivasi, kepribadian,
dan kecerdasan. Interpretasi juga bergantung pada kemampuan seseorang
untuk mengadakan pengkategorian informasi yang diterimanya, yaitu proses
mereduksi informasi yang kompleks menjadi sederhana. Pada tahapan ini para
santri dan Pengurus Pondok pesantren Al-Hikamussalafiyah Cipulus Wanayasa
Purwakarta mendapatkan informasi yang kurang berkenan di hati, yang
kemudian di sinkronkan dengan Sumber keilmuan yang mereka pelajari (kitab
kuning) ternyata terdapat ketidakcocokan antara teori dengan praktek yang ada
di bank Syariah. Hal ini juga yang mengakibatkan masih ragunya para santri
dan Pengurus Pondok pesantren Al-Hikamussalafiyah Cipulus Wanayasa
Purwakarta terhadap halal atau haramnya produk perbankan Syariah.
3. Interpretasi dan persepsi kemudian diterjemahkan dalam tingkah laku
sebagai reaksi. Jadi proses persepsi adalah melakukan seleksi, iter
Replies:
The measurement tools and indicators used in this study were dominated by
many interviews with students and administrators at the Cipulus Wanayasa
Purwakarta Al-Hikamussalafiyah Islamic Boarding School and also confirmation
with one of the closest Islamic banks to Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyah
Cipulus Wanayasa Purwakarta, the theory of the perception process that used is
Sobur^s theory, according to him there are three main components, namely:
1. Selection is the filtering process by the senses of external stimuli, the
intensity and type of which can be many or a little. In this case, the informants
will get information related to Islamic banks, both information on products for
raising funds, channeling funds, and other services available at Islamic banks.
From here, the initial perceptions about Islamic banking emerged among the
students and the board of the Cipulus Wanayasa Purwakarta Al-
Hikamussalafiyah Islamic boarding school.
2. Interpretation, namely the process of organizing information so that it has
meaning for someone. Interpretation is influenced by various factors such as
past experiences, adopted value systems, motivation, personality, and
intelligence. Interpretation also depends on a person^s ability to categorize the
information it receives, namely the process of reducing complex information to
simple ones. At this stage the students and administrators of the Pondok
Pesantren Al-Hikamussalafiyah Cipulus Wanayasa Purwakarta received
information that was not pleasing to their hearts, which was then synchronized
with the scientific source they studied (the yellow book), apparently there was a
mismatch between theory and practice in Islamic banks. This has also resulted
in the students and Board of Pesantren Al-Hikamussalafiyah Cipulus Wanayasa
Purwakarta still hesitating about the halal or haram of Islamic banking products.
3. Interpretation and perception are then translated into behavior as reactions.
So the process of perception is to select,
Assalamu^alaikum
Terimakasih untuk presentasinya bapak...
ijin bertanya, terkait dengan persepsi santri terhadap perbank-an syariah yang
dimana masih terkendala dengan dasar hukum atau ketidakpastian hukum
perbank-an syariah dan jarak tempuh pesantren dengan ATM bank syariah.
Bagaimana untuk membuat persepsi para santri atau pondok pesantren terkait
dengan perbank-an syariah? ketidakpastian hukum yang bagaimana yang masih
menjadi kendala dalam pemilihan perbank-an syariah dikalangan lingkungan
pondok pesanten dan para santri. Terimakasih banyak bapak untuk kesempatan
bertanya ini.
Wassalamu^alaikum
Replies:
Persepsi santri bisa dibentuk dengan berbagai cara salah satunya dengan cara
pengenalan produk dengan berbagai event yang ada di lingkungan Pondok
pesantren. atau pihak lembaga perbankan syariah membuat event yang
diperuntukan untuk santri-santri.
selanjutnya terkait ketidakpastian hukum atau halal-haram produk perbankan
syariah masih belum sinkron dengan apa yang dipelajarin oleh santri dari sumber
kitab kuningnya, sedangkan pihak lembaga biasanya hanya memikirkan terkait
dengan manajemen marketing saja tanpa memikirkan landasan syariah yang
memang benar-benar paham dari sumbernya langsung yang berbahasa arab.
Persepsi santri bisa dibentuk dengan berbagai cara salah satunya dengan cara
pengenalan produk dengan berbagai event yang ada di lingkungan Pondok
pesantren. atau pihak lembaga perbankan syariah membuat event yang
diperuntukan untuk santri-santri.
selanjutnya terkait ketidakpastian hukum atau halal-haram produk perbankan
syariah masih belum sinkron dengan apa yang dipelajarin oleh santri dari sumber
kitab kuningnya, sedangkan pihak lembaga biasanya hanya memikirkan terkait
dengan manajemen marketing saja tanpa memikirkan landasan syariah yang
memang benar-benar paham dari sumbernya langsung yang berbahasa arab.
Persepsi santri bisa dibentuk dengan berbagai cara salah satunya dengan cara
pengenalan produk dengan berbagai event yang ada di lingkungan Pondok
pesantren. atau pihak lembaga perbankan syariah membuat event yang
diperuntukan untuk santri-santri.
selanjutnya terkait ketidakpastian hukum atau halal-haram produk perbankan
syariah masih belum sinkron dengan apa yang dipelajarin oleh santri dari sumber
kitab kuningnya, sedangkan pihak lembaga biasanya hanya memikirkan terkait
dengan manajemen marketing saja tanpa memikirkan landasan syariah yang
memang benar-benar paham dari sumbernya langsung yang berbahasa arab.
The environment of Al-Hikamussalafiyah Islamic Boarding School has been
transformed, which was originally dominated by Mukimin students, now it is
dominated by school students. The building in the Islamic boarding school is
getting more magnificent and modern. however, access to sharia banking within
the Pondok Pesantren is still rare and even non-existent. Even though the Pondok
Pesantren has opened up space to be able to enter the sharia bank within the al-
hikamussalafiyah Islamic boarding school.
Replies: